Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Petani cabai Di Kabupaten Cibeureum Kecamatan Sukamantri, Ciamis, Pipin Arif mengakui, produksi cabai yang dihasilkan di daerahnya selama musim hujan jauh dari normal.
“Kalau biasanya produksi seminggu itu bisa 5 sampai 10 ton, tapi sekarang cuma 3 hingga 4 ton per minggu,” katanya. Menurutnya, jika produksi per minggu 5 ton-10 ton, banderol harga cabai sekitar Rp 10.000 per kg.
Di awal tahun haga cabai di tingkat petani Rp 10.000 per kg, sedangkan pada Februari, karena produksinya yang melimpah harga sempat anjlok sampai hanya Rp 2.000 per kg.
Namun, karena cuaca yaitu curah hujan yang tinggi membuat produksi kembali terjun bebas, makanya harga komoditas pedas ini kembali menjulang hingga ke posisi Rp 23.000 an per kg.
Namun, harga yang melambung itu ternyata menjadi semacam insentif bagi petani. Pipin mengaku, saat ini para petani tengah bersiap melakukan penanam bibit baru untuk menambah produksi sebagai antisipasi menyuplai kebutuhan di Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Kendati Pipin memeperkirakan harga cabai ke depan tidak akan setinggi saat ini, namun, ia menilai bakal masih tetap menguntungkan. “Turunnya diperkirakan tidak akan terlalu jauh, masih sekitar Rp 18.000-Rp 20.0000 per kg,” imbuhnya.
Asal tahu saja, biaya produksi cabai per hektarnya mencapai Rp 50 juta. Dengan produktivitas 20 ton per hektar, maka jika harga cabai dijual dengan Rp 20.000 per kg, maka penghasilan yang bisa diperoleh mencapai Rp 400 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News