Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT PLN (Persero) mengakui bahwa perusahaan tidak bisa melayani permohonan penambahan daya sampai akhir tahun ini. General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) Purnomo Willy memperkirakan seluruh industri yang berada di bawah wilayah otoritasnya baru bisa menambah daya pada bulan Maret atau April tahun depan.
"Pada prinsipnya memang kita belum bisa melayani karena ada masalah sistem di travo atau gardu kita yang sedang overload. Lima dari tujuh travo kami masih di atas 90% semua bebannya. Kalau pun turun, paling hanya di siang hari sebesar 2% sampai 3% saja. Jadi kita baru bisa menambah daya sekitar Maret atau April tahun depan," ujar Willy kepada KONTAN, Senin (10/11).
Menurut Willy, kapasitas gardu di sistem Disjaya bervariasi antara 150 KV sampai 500 KV. Lima yang masih sangat tinggi bebannya antara lain gardu Tangerang serta Jakarta Timur.
Sebelumnya Direktur Jawa Madura Bali PLN Murtaqi Syamsudin menyebut, sejak diterbitkannya SKB lima menteri yang mengatur hari kerja dan instruksi penghematan listrik di hotel dan pusat perbelanjaan, PLN berhasil mempertahankan beban puncak di kisaran 16.000 MW dari hampir 20.000 MW kapasitas terpasang sistem Jawa Madura Bali.
"Kita berharap kondisi ini bertahan hingga akhir tahun karena sebelumnya beban puncak Jawa Madura Bali itu mencapai 16.900 MW," ujar Murtaqi.
Meskipun sudah ada penurunan beban puncak, Willy menandaskan bisa ditambah atau tidaknya permohonan penambahan daya sangat tergantung pada dua hal. Yaitu masuknya pasokan dari pembangkit baru yang menjadi bagian 10.000 MW tahap pertama di tahun depan atau menurunnya beban gardu milik PLN.
"Kalau gardu atau trafo -nya belum selesai, meskipun ada tambahan dari 10.000 MW ya kita belum bisa layani. Kita juga belum menghitung berapa besar masing-masing pelanggan besar bisa menambah daya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News