kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN jalin kerja sama pengembangan biomassa dengan PTPN III dan Perhutani


Jumat, 16 Juli 2021 / 20:20 WIB
PLN jalin kerja sama pengembangan biomassa dengan PTPN III dan Perhutani
PLN jalin kerja sama penyediaan dan pengembangan biomassa dengan PTPN III dan Perum Perhutani.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bakal menjalin kerja sama penyediaan dan pengembangan biomassa untuk program cofiring  Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan Perum Perhutani. Pada Jumat (16/7) ini, ketiganya melakukan penandatangan Heads of Agreement (HoA) secara virtual untuk kerja sama tersebut.

Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, yang turut menyaksikan prosesi penandatanganan HoA secara virtual menuturkan,  kerja sama antara PLN, PTPN III, dan Perum Perhutani merupakan sesuatu yang baik karena sejalan dengan upaya pengurangan emisi serta bisa meningkatkan kemandirian energi nasional.

“Kita berharap dengan inisiatif-inisiatif  seperti ini kita bisa semakin meningkatkan kemandirian energi di Indonesia, karena bahan-bahan ataupun sumber daripada energi yang dibutuhkan betul-betul energi yang asli dihasilkan di Indonesia, (sehingga) mengurangi kebutuhan kita untuk melakukan impor terhadap beberapa bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan energi,” ujar Pahala dalam sesi konferensi pers yang disiarkan virtual, Jumat (16/7).

Seperti diketahui, PLN memang memiliki rencana untuk melakukan cofiring di sebanyak 52 PLTU. Dalam catatan Kontan.co.id, ke-52 PLTU yang telah diidentifikasi dalam program cofiring ini tersebar di sejumlah wilayah dengan rincian 13 lokasi PLTU di Sumatera, 16 Lokasi PLTU di Jawa, Kalimantan (10 lokasi), Bali dan Nusa Tenggara (4 unit PLTU), Sulawesi (6 lokasi) serta Maluku dan Papua (3 lokasi PLTU). Program cofiring di 52  lokasi tersebut diperkirakan bakal membutuhkan pasokan 9 juta ton  biomassa setiap tahunnya.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menjelaskan, kerja sama antara PLN, PTPN III, dan Perum Perhutani bakal dilakukan dalam 2 skema tahapan. 

Pada tahap pertama, PTPN III dan Perum Perhutani bakal memasok biomassa, sedangkan PLN bakal bertindak sebagai offtaker dari biomassa yang disediakan. Rencana, kerja sama tahap pertama ini bakal dimulai pada kuartal keempat tahun ini.

Baca Juga: Kembangkan energi terbarukan di NTT, PLN bangun PLTP Mataloko 20 MW

Sementara itu, pada tahap kedua, PLN, PTPN III, dan Perum Perhutani bakal bekerja sama melakukan pengembangan industri biomassa. Tahapan ini rencananya mulai dilakukan pada kuartal pertama tahun depan.

“Pada intinya, kedua tahap tersebut kami lakukan untuk mendukung cofiring di 52 lokasi PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan kebutuhan biomassa di tahun 2025 dan tahun berikutnya adalah 9 juta ton per tahun,” kata Zulkifli.

Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro menyampaikan, Perhutani memiliki wilayah kerja sekitar 2,4 juta hektar di Pulau Jawa dan Madura. Dalam wilayah kerja tersebut, terdapat hutan tanaman energi seluas 27.000 hektar yang sudah tertanam sampai tahun 2020 lalu.

Ke depannya, sejalan Perum Perhutani masih mencanangkan perluasan hutan tanaman energi hingga mencapai 70.000 hektar hingga tahun 2024 mendatang. Dengan luasan itu, Perhutani memproyeksi mampu menghasilkan 60% kebutuhan biomassa untuk program cofiring di Pulau Jawa yang sebesar 3 juta ton per tahun, atau setara dengan sekitar 20% dari total kebutuhan nasional yang sekitar 9 juta ton per tahun.

“Program pembangunan hutan tanaman energi sudah menjadi bagian program jangka panjang perusahaan dan kami juga mendapatkan tugas dari Pak Menteri BUMN untuk proyek strategi Quick Win (program percepatan) di 2021 demi mendukung program pemerintah mencapai target bauran energi nasional,” kata Wahyu pada sesi acara yang sama.

Sehubungan dengan kerja sama dengan PLN dan PTPN III, Perum Perhutani berencana mengalokasikan pasokan biomassa sebanyak 20.000 ton untuk PLTU Pelabuhan Ratu dan 85.000 ton untuk PLTU Rembang per tahun pada tahap awal di tahun 2022 nanti. Jumlah tersebut akan ditingkatkan setiap tahunnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN III,Mohammad Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN III menghasilkan 2,5 juta ton - 3 juta ton tandan kosong kelapa sawit dari kegiatan produksi pabrik perusahaan setiap  tahunnya. “Tahap pertama kita akan kolaborasikan dengan PLN dalam waktu segera, yaitu (sebanyak) 500.000 ton,” ujar Abdul Ghani.

Selanjutnya: Kembangkan energi bersih, Pertamina alokasikan US$ 8 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×