Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia
BANDUNG. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling milik PT Indonesia Power diklaim memiliki peran penting dalam sistem ketenagalistrikan Jawa Bali. Pasalnya, PLTA tersebut ditugaskan sebagai bantuan ketika pembangkit wilayah Jawa Bali mengalami kendala.
General Manager Indonesian Power Unit Pembangkit Saguling, Hendres Wayen mengatakan, PLTA berkapasitas 4 x 175,8 Megawatt (MW) tersebut akan menjadi pionir pemasok listrik Jawa Bali, ketika pembangkit listrik lainnya kompak mogok beroperasi karena mengalami kendala.
Saat terjadi kendala Listrik dari PLTA yang memasok kebutuhan Cibinong, Cirata dan Bandung Selatan tersebut akan dialihkan ke jaringan Jawa Bali berkapasitas 500 Kilovolt (KV).
"Waktu itu pernah black out (pengehentian pasokan listrik), saat tak ada daya lisrik di Jawa Bali, dari Suralaya, Cilacap, Saguling masuk Surlaya jaringan 500 Kv tadi," kata Hendres, di lokasi PLTA Saguling, Bandung Barat, Minggu (7/6).
Hendres mengungkapkan, tugas lain PLTA yang memanfaatkan air Waduk Cirata tersebut, sebagai pengatur tegangan dan pengatur frekuensi listrik.
"Saat peak load (beban puncak) dari pukul 17.00 sampai malam, para rumah tangga nyalakan listriknya (Saguling beroperasi)," tuturnya.
Menurut Hendres, PLTA Suguling yang memiliki empat mesin merupakan PLTA terbesar yang dikelola unit Indonesia Power tersebut. Produksi rata-rata pertahun mencapai 2156 Gigawatt Per Hour (GWH).
"Kontribusi UP Saguling adalah sekitar 8,88% terhadap Indonesia Power, dan sekitar 1,92% terhadap sistem Jawa Bali," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News