Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Pengembang properti yang berkantor pusat di Singapura, PT North Pacific Developments alias Pollux Properties, ketagihan berbisnis resor di Indonesia. Setelah menggarap resor di Lombok, Pollux mulai merangsek ke Bali melalui proyek teranyarnya, Amarvara.
General Manager Sales Pollux Mikael Tanuwidjaja mengklaim perusahaannya sudah mengantongi lahan seluas 1,5 hektare (ha) di Jimbaran Bali. Rencananya, Pollux akan membangun resor di atas lahan tersebut mulai akhir tahun ini. Perusahaan ini memasang target resor bisa menerima tamu pada 2017.
Amarvara nantinya akan beroperasi sebagai kondotel yang setara dengan hotel bintang lima. Pollux mempercayakan pengelolaannya kepada Ariva Hospitality, operator hotel yang juga berasal dari Singapura.
Namun Mikael belum bisa bercerita banyak soal jumlah unit beserta harga jual Amarvara. Yang pasti, Pollux sudah ambil ancang-ancang meluncurkan Amarvara Juni 2015.
Mikael optimistis masih ada celah pasar kondotel di Bali di tengah persaingan yang kian ketat. "Kalau bicara Bali dan Lombok, memang daerah wisata yang butuh banyak resor. Tapi, villa bisa memakan lahan yang lebih besar daripada kondotel," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (26/3).
Apalagi, lanjut Mikael, kondotelnya menawarkan imbal hasil investasi yang lumayan. Sayangnya, dia enggan menyebut besarnya. "Yang jelas, return on investment (RoI) sedikitnya sama dengan kondotel di Lombok , yaitu 8% per tahun," ujarnya.
Pollux memang sudah meluncurkan kondotel Amarsvati di Pantai Malimbu Lombok lebih dulu. Perusahaan properti ini juga sudah menggelar peletakan batu pertamanya awal tahun ini. Serempak dengan Amarvara, Amarsvati juga akan meramaikan pasokan kondotel di 2017.
Pada saat peletakan batu pertama dilakukan, Pollux mengklaim menara pertama dari dua menara di Amarsvati yang merangkum 300 unit secara keseluruhan sudah terjual 90%. Adapun profil pembeli didominasi investor dari Jakarta dan luar negeri.
Meski rajin membangun resor, imbuh Mikael, fokus Pollux tetap proyek high rise. Tahun ini, Pollux siap mengerjakan perkantoran World Capital Tower di Mega Kuningan, Jakarta sampai dengan 2017. Tidak main-main, Pollux berambisi menjadikan World Capital Tower sebagai pusat industri keuangan di Indonesia.
Mikael menandaskan, World Capital Tower akan menempati land-bank yang sudah lama dimiliki Pollux. Selain itu, mereka juga masih memiliki land-bank di Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta serta Semarang. Namun Mikael memilih merahasiakan rencana ekspansi perluasan lahan Pollux.
Pollux percaya diri penjualannya bisa tembus Rp 3 triliun tahun ini. Estimasinya, mayoritas penjualan merupakan kontribusi apartemen Chadstone di Cikarang Bekasi, Amarsvati, Amarvara, serta World Capital Tower. Namun, lagi-lagi Mikael enggan memberi tahu realisasi penjualan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News