kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.672   120,00   0,71%
  • IDX 6.779   29,53   0,44%
  • KOMPAS100 980   6,42   0,66%
  • LQ45 762   4,51   0,60%
  • ISSI 215   1,19   0,56%
  • IDX30 395   2,27   0,58%
  • IDXHIDIV20 471   0,74   0,16%
  • IDX80 111   0,67   0,61%
  • IDXV30 115   0,45   0,40%
  • IDXQ30 129   0,82   0,64%

Polygon menargetkan penjualan naik 10%


Selasa, 17 Februari 2015 / 16:41 WIB
Polygon menargetkan penjualan naik 10%
ILUSTRASI. BMKG meramalkan guac adi Jawa Timur pada Selasa (5/9) akan didominasi cerah hingga berawan


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Produsen sepeda PT Insera Sena yang memproduksi sepeda Polygon Indonesia menargetkan penjualan tahun ini bertumbuh 10% dibandingkan penjualan tahun lalu. Perusahaan akan mengeluarkan varian baru sambil memperkuat brand di pasar global.

Rony Liyanto, Direktur Pemasaran PT Insera Sena mengatakan bahwa tahun ini perusahaan menargetkan penjualan 10% dari 2014. "Tahun ini sampai 10% saja sudah bagus, karena situasi ekonomi dalam dan luar negeri belum terlalu mendukung," ujar Rony pada KONTAN, Selasa (17/2).

Ia mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang fluktuatif membuat penjualan sepeda tidak optimal. Pasalnya sekitar 50% kandungan sepeda masih impor.

Situasi politik dan ekonomi dalam negeri juga membuat orang wait and see dalam membelanjakan uang. Selain itu situasi ekonomi dunia juga belum terlalu mendukung penjualan.

Untuk mencapai target 10% tersebut, perusahaan akan mengeluarkan 120 varian baru. "Saat ini kami punya 150 varian sepeda. Setiap tahun ini kami mengeluarkan 100-120 varian baru penggantian komponen, warna, dan 30 diantaranya desain baru," ujar Rony.

Selain itu tahun ini pihaknya juga akan berupaya memperkuat brand di kancah global. Momentum penguatan kurs dollar juga diharapkan mampu mendongkrak ekspor perusahaan.

Untuk diketahui, perusahaan memiliki pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur. Pabrik itu memiliki kapasitas produksi 500 ribu - 600 ribu unit per tahun. Adapun utilitas pabrik mencapai 80%-90%.

Porsi penjualan sebesar 55%-60% untuk ekspor. Sisanya 40%-45% untuk penjualan dalam negeri. Adapun ekspor ke negara Eropa, Amerika Serikat, Australia, Asia seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Thailand. "Tahun ini portofolio kurang lebih sama. Tapi inginnya volume penjualan keduanya naik," ujar Rony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×