Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. PT Hartono Istana Teknologi, produsen elektronik bermerek Polytron, siap memproduksi komponen dan perlengkapan telepon seluler (ponsel) pada tahun ini. Jika izin dari pemerintah keluar, perusahaan itu akan segera merealisasikan produksi ponsel di dalam negeri.
Public Relation and Marketing Manager Polytron, Santo Kadarusman bilang, pihaknya tengah mengajukan izin Tanda Pendaftaran Produk - Produksi (TPP Produksi) untuk ponsel. "Saat ini sedang dalam proses," katanya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Namun, Santo belum bisa memastikan kapan izin pendaftaran produk ini keluar sehingga perusahaan bisa memulai produksi. Berdasarkan pengalaman, kata dia, proses pengajuan izin hingga produk bisa diproduksi memakan waktu enam bulan hingga 1,5 tahun.
Sembari menunggu TPP keluar, Santo bilang, Polytron akan mengejar target untuk membuat berbagai komponen pendukung. Misalnya, komponen berbahan plastik, termasuk kemasan. "Kami akan mulai memproduksi dari yang kecil-kecil dulu," ujarnya.
Selama ini, ponsel Polytron diproduksi di pabrik milik mitra perusahaan yang berlokasi di China. Sehingga, Polytron hanya memegang izin TPP-Impor.
Santo masih enggan membeberkan berapa kapasitas produksi ponsel milik perusahaan. Ia juga bungkam mengenai nilai investasi yang dikucurkan perusahaan.
Namun, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, C. Triharso bilang, Polytron telah mengajukan TPP-Produksi dengan kapasitas produksi sekitar 30.000 unit per bulan. Jumlah produksi ini cukup besar jika dibanding pemilik merek ponsel yang lain. "Pasar Polytron sudah lumayan bagus," katanya.
Selain Polytron, kata Triharso, pebisnis lain yang segera merealisasikan produksi ponsel di dalam negeri adalah PT Teradata Indonusa, pemegang merek Axioo. Mereka mengajukan TPP-Produksi hingga 5.000 unit tiap bulan.
Pemegang merek lain yang sudah menyatakan komitmen untuk memproduksi ponsel di dalam negeri antara lain merek Cross dan Advan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News