Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, masih menjadi pilar utama bisnis PT Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI). Pengembang ini masih menumpukan target pendapatan penjualan (marketing sales) dari properti di kawasan elit tersebut.
Menurut Herman Widjaja, Direktur Metropolitan Kentjana, pihaknya menargetkan pendapatan penjualan yang lebih besar yakni 58% dari pendapatan tahun lalu yang cuma Rp 1,2 triliun. "Tahun ini kami menargetkan Rp 1,9 triliun," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (26/2).
Untuk merealisasikan target tersebut, pengembang ini memprioritaskan proyek apartemen Pondok Indah Residence. Proyek tiga menara apartemen dengan total investasi Rp 6 triliun.
Menara pertama, Kartika Maya telah meluncur Juni 2014. Sementara, menara kedua, Amala segera meluncur Maret nanti.
Sayang, dia enggan merinci target penjualan khusus dari menara Amala. "Targetnya sold out," tuturnya.
Perlu dicatat, tahun lalu manajemen memang mematok target marketing sales Rp 1,2 triliun. Tapi ternyata, perolehannya melampaui target. Manajemen mengklaim mampu meraih marketing sales Rp 3 triliun seiring dengan tingginya minat beli terhadap menara Kartika Maya dan proyek kavling di kawasan perumahan Pondok Indah.
Pencapaian tahun lalu pun bisa saja kembali terjadi di tahun ini. Pasalnya, selain bakal meluncurkan Amala, perusahaan ini juga masih memiliki sejumlah proyek lain yang siap meluncur, yakni Villa Anggrek dan kavling yang juga terletak di kawasan perumahan Pondok Indah.
Guna memuluskan rencana ini, Metropolitan Kentjana menyiapkan belanja modal (capex) Rp 1,5 triliun yang diambil dari kas internal dan pinjaman bank. Belanja modal ini dua kali lipat lebih besar dari belanja modal tahun lalu yang cuma Rp 600 miliar.
Selain untuk proyek Pondok Indah Residence, Metropolitan Kentjana akan memakai belanja modal tahun ini untuk proyek hotel Intercontinental Pondok Indah. Tak lupa juga untuk menambah cadangan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
