kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi Kenaikan Harga Energi Bisa Menambah Tantangan bagi Industri Elektronik


Kamis, 14 April 2022 / 20:00 WIB
Potensi Kenaikan Harga Energi Bisa Menambah Tantangan bagi Industri Elektronik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) menilai rencana kenaikan harga energi bisa menjadi salah satu tantangan bagi industri elektronik Tanah Air.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian ESDM berencana menaikkan tarif dasar listrik untuk pelanggan non subsidi pada tahun ini sebagai respons atas kenaikan harga komoditas energi dan menghemat kompensasi. Selain itu, pemerintah juga tengah merancang kenaikan harga LPG 3 kilogram serta BBM jenis Pertalite dan Solar.

Sekretaris Jenderal Gabel Danel Suhardiman menyampaikan, di atas kertas rencana kenaikan harga energi tentu akan memberikan tekanan terhadap biaya produksi bagi para pelaku usaha elektronik. 

Baca Juga: PLN dan Pemkot Singkawang Kerjasama Olah Sampah untuk Bahan Bakar PLTU

Namun, dampak kenaikan harga energi ini dinilai tidak sebesar tekanan akibat kenaikan harga bahan baku akibat konflik Rusia-Ukraina. “Kenaikan biaya yang cukup tinggi justru berkaitan dengan kelangkaan logistik atau distribusi bahan baku hingga produk jadi itu sendiri,” ungkap Daniel, Kamis (14/4).

Dari situ, potensi kenaikan harga jual produk elektronik akan lebih dipengaruhi oleh efek lonjakan jasa logistik dan bahan baku. Apalagi, pergerakan harga bahan baku dinilai sulit diprediksi dan diyakini masih berpeluang melanjutkan tren kenaikannya.

“Besaran peluang kenaikan harga barang elektronik mungkin sekitar,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×