Reporter: Annisa Maulida | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Perbenihan Hortikultura Indonesia memperdiksi produksi benih sayuran tahun ini turun sekitar 15% dibandingkan dengan produksi tahun 2017.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow menjelaskan, sampai saat ini volume produksi benih sayuran hanya sekitar 5.000 ton dibandingkan pada 2017 sekitar 6.000 ton.
“Ada penurunan produksi benih sayuran sekitar 15%. Penurunan tersebut karena ada pengaruh cuaca dan pengaruh kekeringan yang dampaknya lumayan banyak ke produksi,” lanjutnya kepada Kontan, Minggu (14/10).
Proyeksi sampai akhir tahun benih sayuran diperkirakan tidak mengalami perubahan yang signifikan. “Sampai akhir tahun kita masih berupaya untuk mencapai 6.000 ton. Tapi bisa saja tidak sampai 6.000 ton,” ujar Afrizal.
Menurut Afrizal, jika produksi benih sayuran mengalami penurunan akan berdampak pada produksi benih sayuran tahun depan dan harganya akan cenderung naik.
“Lalu biasanya petani yang sekarang menanam kangkung mulai beralih ke tanaman lain. Kita antisipasi dengan langsung menginformasikan ke petani,” lanjutnya.
Afrizal mengatakan, ada tiga upaya agar produksi benih sayuran tetap meningkat meskipun masih dalam musim kemarau. Pertama, memanfaatkan daerah-daerah yang masih berpotensi memiliki air. Kedua, adanya tanaman-tanaman alternatif yang tadinya benihnya tidak ada agar segera dibuat alternatifnya. Ketiga, meminta petani untuk menanam tanaman yang umurnya pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News