Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Meski pasar lesu, produsen minyak sawit mentah alias Crude Palm Oil (CPO) tetap gencar memacu produksi. Salah satunya adalah PT Astra Agro Lestari. Produksi CPO milik emiten perkebunan dengan kode saham AALI pada semester pertama tahun ini makin moncer dibandingkan tahun lalu periode yang sama.
Tofan Mahdi, Head of Investor Relation AALI mengatakan sampai bulan Juni 2013, produksi CPO perusahaanya mencapai 704.211 ton. Sementara pada semester pertama tahun 2012 Astra Agro hanya 636.497 ton. "Produksi CPO sampai Juni 2013 naik 10,64%," kata Tofan, Selasa (9/6).
Kenaikan CPO ini karena kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) panenan dari kebun inti dengan kebun eksternal. "Produktivitas TBS cukup bagus," kata Tofan. Namun, kenaikan produksi TBS ini masih disumbang oleh kebun lama. Sedangkan kebun baru masih belum bisa menghasilkan.
Produksi CPO PT Astra Agro Lestari di semester pertama ditopang oleh produksi bulan Juni, yang cukup besar yaitu 189.232 ton atau 29,7% sendiri. Sampai Mei tahun lalu, produksi CPO milik AALI sebesar 514.979 ton. Dari jumlah produksi CPO pada bulan Mei, kontribusi TBS paling banyak disumbang dari kebun di Sumatera.
Mengutip data AALI, sampai Mei, produksi TBS di perkebunan Sumatera mencapai 844.961 ton. Sedangkan untuk masing-masing perkebunan di Kalimantan dan Sulawesi, jumlah TBS yang dihasilkan masing-masing mencapai mencapai 791.493 ton dan 391.632 ton. Total luas areal perkebunan AALI di seluruh wilayah Indonesia mencapai 266.706 hektare (ha).
Harga Anjlok
Tidak senasib seperti tren produksinya yang terus berkibar, Tofan bilang harga CPO sepanjang semester pertama ini belum menunjukkan perbaikan dibandingkan rata-rata harga di semester pertama tahun lalu. "Diharapkan semester kedua harga akan lebih baik," kata Tofan tanpa merinci harga CPO AALI.
Sebagai gambaran, sampai Mei 2013, harga jual rata-rata CPO milik AALI turun 18% menjadi Rp 6.576 per kilogram (kg) dibandingkan tahun lalu periode yang sama. Pada lima bulan pertama tahun lalu, harga CPO AALI bisa tembus hingga Rp 8.016 per kg.
Supaya kinerja keuangan terus positif, AALI menggenjot volume penjualan. volume penjualan CPO perseroan sepanjang lima bulan pertama 2013 tumbuh 23% menjadi 641.707 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 532.131 ton. Bila dilihat dari komposisi penjualan CPO, pasar lokal masih berkontribusi mayoritas terhadap total penjualan, sekitar 97,6%. Sisanya adalah ekspor.
Tahun ini AALI menganggarkan belanja modal sebesar US$ 350 juta. Belanja modal tersebut untuk kebutuhan penanaman baru dan perawatan perkebunan kelapa sawit demi menunjang produksi. Selain itu, sebagian dana juga akan digunakan untuk pembangunan dua pabrik pengelolaan CPO di Kalimantan dan Aceh.
Pada 2012, AALI berhasil memproduksi CPO sebesar 1,48 juta ton. Angka tersebut naik 16,4% jika dibandingkan dengan produksi 2011.
Menurut data Oil World sampai dengan tahun 2012, dari total 159,99 juta ton minyak nabati yang diproduksi dunia, sekitar 33,5% adalah minyak sawit (CPO) sebesar 53,67 juta ton. Dimana produksi CPO Indonesia di tahun 2012 tersebut adalah sebesar 26,90 juta ton dan merupakan produsen CPO terbesar di dunia serta jauh melampaui Malaysia yang hanya sebesar 18,79 juta ton.
Di kurun waktu yang sama ekspor CPO Indonesia 19,09 juta ton sedangkan Malaysia sebesar 17,58 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News