Reporter: Handoyo | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Akibat anomali cuaca, PT Astra Agro Lestari Tbk mencatat penurunan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tahun lalu menjadi 5,12 juta ton. Angka itu turun 6,8% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 5,49 juta ton.
"Penurunan produksi tersebut dikarenakan anomali cuaca yang terjadi pada tahun 2013 lalu," kata Tofan Mahdi, Head of Public Relation Astra Agro Lestari beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, sejak pertengahan tahun lalu terjadi kemarau basah sehingga produksi TBS terganggu. Rata-rata tahun 2013 lalu, produksi TBS perkebunan sawit milik Astra Agro Lestasi mencapai 20,71 ton per ha.
Angka itu lebih rendah 11,7% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 23,45 ton per ha. Penurunan produksi itu terjadi di seluruh areal perkebunan milik Astra Agro Lestari. Di Sumatera, misalnya, penurunan terjadi dari 2,33 juta ton di 2012 menjadi 2,19 juta ton di 2013. Kemudian di Kalimantan dari 2,20 juta ton menjadi 2,01 juta ton, dan di Sulawesi dari 963.920 ton menjadi 917.963 ton.
Kendati produksi TBS mengalami penurunan, produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) emiten perkebunan berkode saham AALI itu justru meningkat. Tahun lalu, produksi CPO Astra Agro Lestasi mencapai 1,53 juta ton atau naik 4,2% dibandingkan tahun 2012 sebanyak 1,47 juta ton.
Tofan bilang, naiknya produksi CPO Astra Agro Lestari tersebut disebabkan karena pembelian dari pihak ketiga yang cukup banyak. "Kalau untuk CPO kami ada pembelian dari pihak ketiga," ujar Tofan tanpa merinci.
Untuk tahun ini manajemen optimistis produksi minyak sawit dapat terkerek lagi seiring bertambahnya produktivitas tanaman yang menghasilkan. "Kami menargetkan ada kenaikan 10% dibandingkan tahun lalu," kata Tofan.
Sekedar Gambaran, pada awal 2013 lalu luas lahan tertanam perkebunan sawit Astra Agro Lestari mencapai 274.000 hektar (ha) yang terdiri dari lahan inti dan plasma. Dari total lahan tertanam tersebut, lebih dari 80% berstatus menghasilkan.
Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksikan produksi CPO tahun ini bakal mencapai 27,5 juta ton-28 juta ton. Angka itu itu lebih tinggi dibandingkan produksi CPO tahun 2013 yang mencapai 26 juta ton. Optimisme itu didasarkan pada faktor cuaca yang dianggap lebih bersahabat dibandingkan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News