kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen kabel menunggu rejeki Palapa Ring


Sabtu, 01 Oktober 2016 / 18:50 WIB
Produsen kabel menunggu rejeki Palapa Ring


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Proyek jaringan serat optik nasional Palapa Ring menjadi harapan baru bagi industri kabel Indonesia. Meski penandatanganan proyek sudah di teken, namun pengadaan kabel untuk proyek tersebut belum mengalir ke meja produsen kabel.

Antonius Benady, Direktur PT Jembo Cable Company Tbk bilang, hingga saat ini belum ada pembicaraan atau negosiasi dengan konsorsium pemenang tender Palapa Ring tersebut. "Biasanya pengadaan kabel telekomunikasi prosesnya lama, bisa enam bulan," kata Antonius kepada KONTAN, Jumat (30/9). 

Asal tahu saja, portofolio penjualan kabel Jembo Cable Company untuk pasar telekomunikasi berkontribusi 20%. Sisanya kabel untuk kelistrikan.

Tak jauh berbeda dengan produsen kabel lain seperti PT Voksel Electric Tbk. Meski begitu, Yogiawan Direktur dan Sekretaris Perusahaan Voksel Electric bilang, saat ini pihaknya dalam tahap penawaran untuk kabel proyek Palapa Ring paket tengah. 

Sedangkan untuk proyek Palapa Ring paket timur, Voksel belum membuat penawaran. "Palapa Ring paket tengah saja belum terima order," kata Yogiawan saat dihubungi KONTAN, Jumat (30/9).

I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian bilang, proyek Palapa Ring merupakan proyek yang jadi tulang punggung telekomunikasi. 

Jika proyek jaringan tulang punggung ini terbangun, maka akan ada proyek susulan berupa pembangunan jaringan ke perkotaan dan permukiman. "Nanti akan ada pengembangan jaringan ke perumahan," kata Putu. 

Dalam hitungan Putu, untuk koneksi pita lebar (broad-hand) terdapat 70 juta rumah tangga yang butuh sambungan internet jenis fiber to the home (FTTH).

"Permintaan serat optik semakin besar dengan adanya proyek Palapa Ring yang setidaknya butuh sampai 36.000 km," tambah Putu.

Maka itu, peluang pengadaan kabel serat optik dari proyek Palapa Ring tak hanya datang dari konsorsium pemenang tender Palapa Ring saja.

Nantinya, akan ada pengadaan kabel dari operator jaringan internet tetap (fixed broadband) seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan Indihome, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) dengan Indovision, dan Lippo lewat First Media. 

Asal tahu saja, adanya proyek Palapa Ring berhasil menarik investasi. Awal September lalu, PT Yangtze Optical Fiber Indonesia membangun pabrik serat optik berkapasitas 3 juta km per tahun di Karawang, Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×