Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie
Siap-siap, tempe dan tahu akan hilang dipasaran. Sebab, para perajin tempe dan tahu yang berada dibawah Gabungan Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) akan melakukan mogok berproduksi lagi selama tiga hari yakni pada tanggal 9 September - 11 September 2013.
Aip Syarifuddin bilang, langkah ini diambil karena harga kedelai terbang tinggi. Sebelumnya, perajin menyiasati harga kedelai dengan mengurangi ukuran tahu tempe. "Tapi, Harga kedelai saat ini sudah tidak wajar lagi," kata Aip, Minggu (1/9).
Ancaman aksi mogok berproduksi diputuskan lewat rapat koordinasi pada tanggal 31 Agustus-1 September 2013.Anggota Gakoptindo mencapai 115.000 perajin dengan tenaga kerja produsen 1,5 juta orang pekerja. Kebutuhan kedelai untuk industri tempe dan tahu ini setidaknya mencapai 175.000 ton setiap bulannya. Langkah mokok produksi ini juga pernah di lakukan di bulan Juni tahun 2012.
Bachrul Chairi, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementrian Perdagangan (Kemdag) mengatakan, tingginya harga kedelai selama ini lebih disebabkan karena melemahnya nilai tukar rupiah. "Sementara suplai dan kebutuhan tidak ada masalah," kata Bachrul. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News