Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
SUMEDANG. Pembangunan PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 Megawatt (MW) sudah memasuki tahap konstruksi. Rencananya, proyek dengan nilai investasi US$ 140 juta tersebut akan selesai pada 2019 mendatang. Jika tidak aral melintang, pekerjaan sipil termasuk pembangunan pembangkitnya akan selesai dalam 43 bulan.
Seperti diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pembangunan bendungan Jatigede. Sehingga pekerjaan yang dilakukan praktis hanya pengerjaan sipil dan pembangunan pembangkit. Untuk pengerjaan tersebut, PLN menggandeng konsorsium PT Pembangunan Perumahan Tbk dan Sinohydro.
"Progres pembangunannya sudah 20%, itu teknologi internasional ya, pengerjaan sipil internasional, mekanik. Geoteknik dan tuneling, turbinnya dari Tiongkok," ujar Nasri Sebayang, Direktur Regional Jawa Bagian Tengah di Sumedang, Kamis (6/4).
Asak tahu saja, PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 MW merupakan proyek pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan air dari Waduk Jatigede di Sungai Cimanuk dan dapat membuat sistem Jawa-Bali semakin andal. Beberapa konstruksi bangunan yang sedang dalam tahap pembangunan diantaranya Adit Tunnel No. 1 and 2, Power Station Silo 1 and 2, Tailrace Surge Shaft, Tailrace Tunnel, Surge Shaft section 2 dan Bifurcation at Silo 2.
Selain itu, PLTA Jatigede juga dibangun untuk mengurangi beban SUTT 150 kV Sunyaragi-Rancaekek, meningkatkan green energy mix di sistem Jawa-Bali, menurunkan biaya pokok produksi keseluruhan karena penggunaan energi air, dan estimasi BEP adalah liam sampai enam tahun. Nantinya, PLTA ini akan memasok listrik Gardu Induk (GI) Sunyaragi (Cirebon), GI Rancaekek (Bandung) dan GI Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati).
Yang jelas, Nasri mengaku senang akhirnya pembangunan PLTA Jatigede bisa terlaksana dan mendukung keandalan pasokan sistem Jawa Bali. Oleh karena itu, ia berharap target penyelesaian bisa rampung pada tahun 2019. "Ini proyek yang dicanangkan tahun 60-an, kalau tidak salah tahun 1967 atau 1968," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News