kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Progres pengadaan lahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tinggal 1%


Minggu, 22 September 2019 / 18:39 WIB
Progres pengadaan lahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tinggal 1%
ILUSTRASI. Konstruksi terowongan Tunnel Walini untuk kereta cepat Jakarta-Bandung


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -BANDUNG. Progres konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terus digenjot untuk mulai beroperasi pada 2021 mendatang. Adapun hal tersebut dari progres pembebasan lahan yang capai 99%.

Arie Yuriwin, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN menyebutkan bahwa progres pengadaan lahan sampai hari ini ada 8 kabupaten kota yang telah menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan tanah sepanjang 143,36 km. Dari sana disebutnya progres pembebasan lahan sudah mencapai 99%.

Baca Juga: KCIC sudah berikan paparan kota baru yang akan dikembangkan ke bupati Bandung Barat

Sedangkan, sisanya hanya sisa-sisa tanah terdampak dan juga masih proses konsinyasi yang mana diyakininya tak akan mengganggu proses konstruksi yang dilakukan PT KCIC. "1% itu tersebar tanahnya," ujarnya di Bandung, Sabtu (21/9).

Terbaru, dua Kantor Pertanahan di wilayah Bandung dan satu wilayah Cimahi menyerahkan total keseluruhan 898 bidang dari enam kecamatan di sekitar wilayah Bandung kepada pihak PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Secara rinci ketiga Kantor Pertanahan tersebut adalah Kepala Pertanahan Kota Bandung dengan total luas lahan 5.596 m2 yang terbagi dalam 34 bidang lahan di dua kelurahan dari dua kecamatan yakni Kecamatan Rancasari dan Kecamatan Buahbatu, Kepala Pertanahan Kabupaten Bandung dengan total luas 647.832 m2 yang terbagi dalam 783 bidang di delapan desa yang terdapat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cileunyi dan Kecamatan Rancaekek, serta Kepala Pertanahan Kota Cimahi sebanyak 81 bidang dengan total luas 10.545 m2 dari Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan.

Arie melanjutkan bahwa proses pengadaan ini akan diselesaikan sebelum akhir 2019. “Paling lambat pada akhir 2019 nanti karena 2021 mendatang nanti kereta cepat akan mulai beroperasi," lanjutnya.

Baca Juga: Luhut: Proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan digarap investor Jepang

Dengan progrres pengadaan lahan tersebut PT KCIC selaku pemilik proyek kereta cepat Jakarta Bandung untuk terus memacu proses konstruksi dengan lebih progresif. Walaupun begitu, KCIC berharap proses pembebasan lahan itu sendiri segera dilanjutkan dengan sertifikasi.

"Kami berharap, proses pembebasan lahan sudah dapat segera dilanjutkan dengan proses sertifikasi lahan untuk dapat diutilisasi melalui proses pembangunan," ujar Direktur HR, LA dan Asset PT KCIC Puspita Anggraeni.

Disisi lain Operational & Maintenance untuk sarana & prasarana kereta cepat juga sudah mulai dipersiapkan. "Saat ini kami juga sedang mulai mempersiapkan operational & maintenance kereta cepat. Nantinya orang – orang yang terlibat dalam proyek pembangunan saat ini juga akan dipersiapkan untuk juga terlibat dalam operasional kereta cepat dan saat ini kita juga sudah mulai proses rekrut," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×