Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Ditengah pelemahan sektor properti, PT Metropolitan Land Tbk / Metland (MLTA) masih bisa mencatatkan peningkatan kinerja di kuartal III 2016. Baik pendapatan maupun laba bersih meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut salah satunya terjadi berkat kenaikan kontribusi bisnis pusat perbelanjaan.
Hingga akhir September, MTLA berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 764,54 miliar. Perolehan tersebut meningkat tipis 1,89% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 750,43 miliar. Sedangkan laba bersih meningkat 6,43% dari Rp 154,37 miliar menjadi Rp 164,29 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dirilis perusahaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pendapatan perusahaan yang mengalami peningkatan paling besar adalah dari usaha pusat perbelanjaan. Peningkatannya mencapai mengalami peningkatan 32,49% dari Rp 484,01 miliar menjadi Rp 222,678 miliar.
Selama ini pemasukan sektor tersebut disumbang dari pengoperasian beberapa pusat perbelanjaan seperti Mall Metropolitan, Grand Metropolitan dan Plaza Metropolitan.
Sedangkan bisnis real estate Metland malah turun dari Rp 484,01 miliar menjadi Rp 429,8 miliar. Padahal lini bisnis ini merupakan penopang terbesar pendapatan perusahaan.
Sepanjang tahun ini MLTA menargetkan bisa mengantongi pendapatan pra penjualan sebesar Rp 1,32 triliun. Sampai akhir September 2016 lalu, pengembang ini mengklaim sudah meraup pra penjualan Rp 1,05 triliun.
Perusahaan tengah berencana dua kluster perumahan dan satu ruko di kuartal IV tahun ini. Proyek hunian berada di kawasan Metland Cibitung dengan kisaran harga Rp 300 juta. Proyek hunian yang lain ada di Metland Cyber City yang cuma berisi 66 unit rumah saja tapi berbanderol Rp 3,8 miliar sampai Rp 5 miliar per unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News