kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek waralaba di tahun ular air


Sabtu, 08 Desember 2012 / 09:13 WIB
Prospek waralaba di tahun ular air
Drakor Squid Game, drama Korea terbaru yang tayang bulan September?di Netflix.


Reporter: Noverius Laoli, Revi Yohana, Marantina | Editor: Cipta Wahyana

JAKARTA. Ini mungkin peringatan bagi para pebisnis. Tahun depan, bisnis mungkin bakal lebih susah lantaran kondisi politik mulai menghangat menjelang pemilihan presiden 2014. Meski begitu, masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan.

Para pakar fengshui melihat, tahun 2013 yang dalam kalender China disebut Tahun Ular Air bakal lebih dominan elemen air dan api. Air merupakan simbol harta, sementara api simbol semangat atau politik. "Tahun depan bukan tahun yang baik untuk berspekulasi atau memiliki bisnis dengan risiko tinggi," tutur Suhu Benny, pakar fengshui.

Apa saja bisnis yang prospektif? Menurut Suhu Benny, bisnis yang berkaitan dengan elemen air bakal lebih prospektif. Misalnya, bisnis aneka minuman dan makanan, kesehatan, dan hiburan. Suhu Xiangyi, ahli fengshui lain, menambahkan, bisnis properti, perbankan tetap prospektif.

Para pengamat dan pelaku waralaba seolah sepakat dengan ramalan itu. Bisnis yang berkaitan dengan makanan dan gaya hidup bakal moncer tahun depan. Evi Diah Puspitawati, Konsultan Waralaba dari International Franchise Business Management, melihat bisnis makanan dan minuman bakal tumbuh pesat."Tahun depan, ada banyak rapat dan pertemuan yang membutuhkan makanan dan minuman," ungkapnya.

Bisnis menyangkut gaya hidup yang juga bakal tumbuh tahun depan adalah perawatan tubuh dan spa. "Pertumbuhan bisnis ini didorong oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan perawatan diri," tutur Evi.

Pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang cepat ikut mendongkrak bisnis waralaba. Valentino Dinsi, Wakil Ketua Asosiasi Waralaba Indonesia, memprediksi, tahun depan, kelas menengah bertambah 18 juta orang, menjadi sekitar 45 juta.  "Ini harus dimanfaatkan para pengusaha waralaba," ujarnya.

Aturan terbaru soal waralaba memang memperketat syarat usaha memakai sistem waralaba. Tapi, menurut Amir Karamoy, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali), sisi positifnya, bakal banyak pola kerjasama kemitraan dan business opportunity. "Pemain waralaba menengah ke bawah akan lebih banyak lari ke pola lisensi atau kemitraan karena aturannya lebih longgar," tuturnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×