Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupanya, ada pebisnis yang menilai properti masih berpotensi. Tengok saja, perusahaan investasi Provident Capital Indonesia yang mulai memperkuat lini bisnis properti lewat bendera Provident Development. Anak usaha Provident Capital ini baru berdiri tahun lalu.
"Kami melihat potensi bisnis properti di Indonesia masih bagus," kata Ricky Kitanto, Head of Bussiness Development Provident Development pada KONTAN, Rabu (12/3). Meski baru seumur jagung, Provident langsung menggeber sejumlah proyek di Jakarta, Tangerang, Bangka, Bandung, dan Bali. Salah satunya adalah superblok Grand Dadap City di Tangerang.
Nantinya, di proyek seluas 3,7 hektare (ha) ini, akan berdiri pusat belanja dan enam menara apartemen. Progres pembangunan proyek senilai Rp 450 miliar ini berlangsung dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, kata Ricky, akan dibangun satu pusat belanja dan satu menara apartemen. "Fase pertama sudah berjalan 50%," katanya yang menargetkan proyek tahap pertama ini bakal kelar akhir tahun ini.
Sedangkan tahap kedua bakal mulai bergulir akhir tahun ini atau paling lambat awal 2015. Yakni melanjutkan pembangunan pusat belanja dan lima menara apartemen.
Untuk proyek ini, tahun ini, Ricky menargetkan bisa menjual sebanyak 30%-40% dari total unit yang berjumlah 1.402 unit. Provident juga akan membangun superblok di Bangka tahun ini juga. Proyek bernilai Rp 250 miliar ini akan dibangun di atas lahan seluas 25 hektare. Sedangkan di Jakarta, perusahaan ini siap membangun dua proyek, yakni apartemen di Gatot Subroto dan apartemen plus perkantoran di central business district (CBD).
Sedangkan proyek yang masih dalam rencana adalah proyek superblok di Bandung seluas 85 ha. Adapun proyek besar lainnya adalah rencana membangun kota mandiri seluas 100 ha di Bali. Untuk penjualan proyek yang sedang berjalan, Provident menargetkan pendapatan penjualan sebesar Rp 270 miliar tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News