Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengklaim tidak khawatir kinerja bisnis di kuartal II-2016 ini bakal terganggu. Maklum, periode ini terjadi pemutusan kontrak jasa pertambangan dengan PT Berau Coal Tbk.
Mukson Rosidi, Sekretaris Perusahaan Darma Henwa, bilang meski pemutusan kontrak tersebut sudah terjadi sejak tahun lalu, penyelesaian terminasi kontrak baru kelar pada Kamis, 23 Juni 2016 atau pekan lalu. "Tidak akan berpengaruh pada laporan keuangan di kuartal II-2016," katanya kepada KONTAN, Senin (27/6).
Mukson menyatakan, sang mitra PT Berau Coal Tbk, memang berencana menghentikan pengoperasian tambang batubara yang terletak di Binungan Timur, Kalimantan Timur sejak November 2015. Sebab, Berau menganggap proyek ini sudah tidak layak secara bisnis. Maklum, harga jual batubara masih terus loyo sejak tahun lalu.
Nah, Darma Henwa, menurut Mukson, bakal berupaya mencari kontrak jasa pertambangan yang lain. Baik itu tambang batubara atau tambang mineral lainnya. Namun, Mukson belum bersedia membeberkan informasi seputar target proyek yang dibidik perusahaan ini.
Berdasarkan pengumuman pada Februari 2016, perusahaan milik Grup Bakrie ini mengklaim mengantongi kontrak tambang batubara milik PT Cakrawala Langit Sejahtera senilai US$ 1,8 miliar.
Dalam kontrak tersebut, DEWA akan mengerjakan jasa pertambangan termasuk juga bantuan teknis serta perjanjian sewa alat tambang di Satui, Kalimantan Selatan. Tahun ini, DEWA menargetkan produksi batubara naik 25% menjadi 22 juta ton dan pendapatan US$ 300 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News