Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - Setelah tertunda-tunda, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akhirnya memulai proses first pushing coke oven plant blast furnace. Selain itu, emiten baja ini memulai pengoperasian pabrik PT Krakatau Semen Indonesia dan coke-oven first pushing Coke Oven Plant Blast Furnace di Cilegon.
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi bilang pengoperasian tungku pemanas atau blast furnace itu merupakan satu bagian penting dimulainya produksi batu bara kokas sebagai bahan pelebur baja. Pembangunan fasilitas pabrik blast furnace itu telah mencapai progress 99,37% pada 31 Juli 2017.
Tungku pemanas tersebut bisa menghasilkan 1,2 juta ton baja cair (hot metal) per tahun yang merupakan bahan baku dalam produksi baja KRAS. Selain itu pengoperasian tungku pemanasan tersebu bisa membuat biaya produksi jadi lebih efisien.
"Tapi ini belum sepenuhnya selesai, dan perlu tiga bulan lagi untuk bisa beroperasi maksimal dan terasa dampaknya," kata Mas Wigrantoro di Cilegon, Kamis (31/7).
Proyek lain, Krakatau juga mulai mengoperasikan perdana (first running) Slag Grinding Plant milik PT Krakatau Semen Indonesia (PT KSI) yang merupakan perusahaan patungan PT Krakatau Steel dengan PT Semen Indonesia Tbk dengan kapasitas 750.000 ton semen slag per tahun. Kegiatan ini merupakan bagian dari commissioning atau percobaan pabrik sebelum beroperasi secara komersial.
PT KSI memanfaatkan limbah granulated slag yang dihasilkan blast furnace PT Krakatau Posco dan PT Krakatau Steel untuk dijadikan bahan pembuat semen.
Untuk menunjang aktivitas bongkar muat pabrik semen ini, Krakatau Steel melalui anak usaha Krakatau Bandar Samudera membangun dermaga 7.3 berkapasitas 1,3 juta ton per tahun bongkar muat. Sehingga kapasitas total bongkar muat di Krakatau Bandar Samudera meningkat hingga 26,3 juta ton per tahun.
Pada Juli 2017, dua pabrik joint venture KRAS juga telah memulai operasi. Pabrik PT Krakatau Osaka Steel (KOS) yang memproduksi baja tulangan dan profil berkapasitas 500.000 ton per tahun mulai beroperasi komersial pada 21 Juli 2017. Ada pula pabrik galvanized steel milik PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) yang telah beroperasi komersial pada 24 Juli 2017 yang memproduksi baja lembaran untuk industri otomotif dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.
"Kami belum dapat bukukan pendapatan di laporan keuangan baik KSI, dan KOS di tahun ini karena baru tes produksi. Tapi untuk anak usaha lain seperti Krakatau Posco memang masih merugi tapi trennya bisa positif nanti," kata Mas Wig.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News