Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Potret harga batubara dunia yang melempem tak menghentikan hasrat PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (Persero) Tbk melebarkan sayap bisnis ke mancanegara. Perusahaan pertambangan pelat merah tersebut tetap melanjutkan rencana mengakuisisi perusahaan Australia bernama Ignite Energy Resources Ltd.
Saat ini, Tambang Batubara Bukit Asam yang tercatat dengan kode PTBA di Bursa Efek Indonesia sedang memenuhi ketentuan pemerintah Negeri Kanguru. Hanya, mereka tak mau membeberkan nilai akuisisi. "PTBA akan memiliki 24% share di Ignite Energy," ujar Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (Persero) Tbk kepada KONTAN, Minggu (13/12).
Nantinya, PTBA berencana memanfaatkan keahlian Ignite Energy yang menguasai teknologi batubara cair dan coal upgrading. Asal tahu saja, Ignite Energy akan menggunakan teknologi catalytic hydrothermal reactor technology alias Cat-HTR untuk mengubah batubara menjadi minyak sintetis.
Ignite Energy akan mengelola lebih 16,4 miliar ton batubara di Victoria, negara bagian tenggara Australia.
PTBA menargetkan bisa mengomersialkan rencana tersebut pada tahun 2019 mendatang. Tak cuma itu, PTBA juga berencana membawa teknologi yang dikuasai Ignite Energy ke dalam negeri.
Selain merampungkan rencana akuisisi, PTBA sedang menanti jadwal tender pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan 9 dan 10 dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Total kapasitas kedua PLTU itu 1.800 megawatt (MW). "Sudah siap berjalan, hanya tinggal menunggu kode dari pemerintah," kata Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News