kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTBA ogah mengubah spesifikasi Sumsel 8


Senin, 07 November 2016 / 06:19 WIB
PTBA ogah mengubah spesifikasi Sumsel 8


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nilai investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 sepertinya akan membengkak. Hal itu terjadi bila PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersikukuh mengubah spesifikasi pembangkit.

Sementara PT Bukit Asam (PTBA) telah menanamkan investasi sekitar US$ 1,6 miliar untuk spesifikasi pembangkit 2 × 620 megawatt (MW).

Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso membenarkan, apabila spesifikasi pembangkit diubah dari 2 × 620 MW menjadi 4 × 300 MW, itu otomatis akan mengubah keekonomian pembangkit. "Ada (perubahan), tapi tidak terlalu banyak. Nomor satu yang berubah security dan kedua baru keekonomian," terangnya kepada KONTAN, pekan lalu.

Meskipun tidak merinci secara detail kenaikan investasinya, Iwan mengungkapkan, perubahan itu akan dibicarakan segera dengan PTBA. "Barangkali US$ 0,5 sen sen per kilo watt hour (perubahan investasinya)," ungkapnya.

Alasan perubahan spesifikasi menjadi 4 × 300 MW alias empat unit masing-masing 300 MW itu lantaran pembangunan pembangkit 620 MW untuk unit pertama di Sumatra terlalu besar.

"Beban (Sumatra) sekarang hanya 5.000 MW," jelasnya. Jika dipaksakan membangun hanya dengan dua unit sebesar 1.240 MW, PLN khawatir jika unit pertama sebesar 620 MW terjadi gangguan maka akan terjadi blackout di kelistrikan Sumatra. Namun, jika PTBA tetap ingin membangun dengan spesifikasi awal yakni 2×620 MW, harus menunggu selesainya transmisi 500 kilovolt (Kv) dibangun yang dijadwalkan tahun depan.

"Kami akan mundurkan sedikit, tidak apa-apa," terang Iwan.

Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah belum mau menanggapi rencana PLN mengubah spesifikasi itu. Sebab sampai saat ini PTBA dan Huadian Bukit Asam Power belum mendapatkan informasi resmi terkait perubahan spesifikasi itu.

"Kami masih berpedoman pada power purchase agreement yang dan poin pembahasan yang berubah adalah peruntukannya dibuka opsi untuk transmisi Sumatra Grid," papar Adib kepada KONTAN, Minggu (6/11).

Asal tahu saja, transmisi Sumatra Grid, adalah jaringan transmisi listrik yang akan disalurkan dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ke Sumatra. "Kalau transmisi itu yang bangun adalah PLN. Namun sedang dibahas beberapa opsi sehingga bisa dilakukan percepatan," ujar Adib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×