kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLTGU Rokan dilelang, PLN sebut sudah siapkan backup plan jika kalah


Minggu, 23 Mei 2021 / 15:53 WIB
PLTGU Rokan dilelang, PLN sebut sudah siapkan backup plan jika kalah
ILUSTRASI. PLN optimistis bisa memenangkan lelang pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) North Duri Cogeneration (NDC).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Blok Rokan bakal dioperasikan oleh Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), pada 9 Agustus 2021 mendatang. Sering jarak waktu yang semakin sempit jelang alih kelola, PT PLN (Persero) berkeyakinan bisa memasok tenaga listrik dan uap ke blok minyak tersebut.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, PLN optimistis bisa memenangkan lelang pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU)  North Duri Cogeneration (NDC) yang dimiliki oleh  PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), perusahaan yang 95% kepemilikan sahamnya dikuasai oleh Chevron Standard Limited (CSL). “Saat ini kami masih komunikasi intensif dengan JPMorgan (konsultan lelang PLTGU NDC yang ditunjuk MCTN) dan juga channel komunikasi lainnya,” ujar Bob kepada Kontan.co.id, Sabtu (22/5).

Selama ini kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan dipasok oleh MCTN dari PLTGU NDC. Pelelangan pembangkit listrik berkapasitas 300 megawatt (MW) itu dilakukan seiring habisnya masa kontrak pengelolaan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Blok Rokan pada 8 Agustus 2021. PLN terdaftar sebagai salah satu peserta dalam lelang ini.

Sebelumnya, PLN dan PHR juga telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Listrik dan Uap (SPJBTLU) pada 1 Februari 2021 lalu. SPJBTLU ini akan mulai efektif pada Agustus 2021 mendatang.

Baca Juga: PLN masih menjalani proses tender pembangkit listrik Blok Rokan

Dalam rencana PLN, kebutuhan listrik dan steam untuk Blok Rokan akan dibagi dalam dua tahap, yaitu masa transisi (2021-2024) dan masa permanen (2024-seterusnya). Pada masa transisi, PLN rencananya bakal bakal menggunakan PLTGU NDC untuk memasok kebutuhan listrik Blok Rokan selama 3 tahun sambil membangun transmisi, gardu induk, serta peralatan pendukung seperti konversi sistem listrik 50 hz ke 60 hz (spesifikasi sistem Rokan).

Ketika fasilitas dan peralatan-peralatan pendukung sudah selesai dibangun, PLN akan menginterkoneksikan sistem kelistrikan pada wilayah kerja Rokan dengan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatra pada masa permanen nanti. PLN juga sudah menyiapkan rencana cadangan semisal gagal memenangkan lelang PLTGU NDC.

Salah satunya adalah mempergunakan aset mobile power plant yang memiliki frekuensi 60 hz, sesuai dengan spesifikasi sistem kelistrikan Rokan. “Segala opsi digunakan untuk memastikan bahwa produksi WK (wilayah kerja) Rokan tetap berjalan,” tegas Bob.

Baca Juga: Pengamat: Listriki Blok Rokan, PLN intip peluang kerek penjualan di Pulau Sumatra

Dihubungi  terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Faby Tumiwa menilai, PLN sebaiknya segera menginstalasi mobile power plant di Blok Rokan, menimbang jeda waktu jelang alih kelola yang semakin sempit. Selain sebagai back up plan, langkah ini menurutnya juga bisa meningkatkan posisi tawar dan memperbesar kans PLN untuk memenangkan lelang PLTGU NDC.

“PLN ambill langkah alternatif aja, sekaligus menggertak. Toh PLN enggak rugi, dia enggak beli aset baru, ya paling-paling (hanya) keluar biaya untuk mindahin barang. Tapi persiapannya dilakukan dari sekarang aja, enggak usah nunggu-nunggu hasil lelangnya diumumkan,” papar Faby kepada Kontan.co.id (20/5).

Sementara itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro melalui keterangan tertulisnya berpendapat bahwa kelanjutan pengelolaan PLTGU NDC seharusnya segera diselesaikan guna menjamin kelanjutan pengelolaan Blok Rokan. “Namun yang lebih penting dari itu semua adalah kepastian keberlanjutan pasokan listrik untuk Blok Rokan,” katanya dalam siaran pers, Minggu (23/5).

Manager Corporate Communication CPI, Sonitha Poernomo, menuturkan proses lelang masih berjalan pada Kamis (20/5) lalu. “Belum ada keputusan akhir,” kata Sonitha kepada Kontan.co.id (20/5).

Baca Juga: Ikut tender PLTGU Cogen, PLN janji persiapkan suplai listrik Blok Rokan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×