kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya nikel, Indonesia dinilai mampu unjuk gigi di industri mobil listrik


Kamis, 18 November 2021 / 14:36 WIB
Punya nikel, Indonesia dinilai mampu unjuk gigi di industri mobil listrik
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati mobil listrik yang dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (16/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/11/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan produksi mobil listrik. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menjajal salah satu mobil listrik yang dipamerkan di  pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) pada 17 November 2021.

Membangun ekosistem mobil listrik yang rendah emisi dan ramah lingkungan agar segera dibangun dinilai penting. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan produksi mobil listrik.

Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai Indonesia akan mampu menguasai industri mobil listrik global di masa mendatang. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber baterai listrik dari turunan nikel. “Sumber biaya yang paling mahal dari mobil listrik soal komponen baterai listrik. Karena satu ini kita punya daya saing,” kata Tauhid dalam keterangannya, Kamis (18/11).

Pemerintah telah membentuk PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) yang merupakan gabungan dari PT Indonesia Asahan Alumunium (MIND ID), anak usahanya ANTM, Pertamina dan PLN.

Baca Juga: Bentuk joint venture, Gojek dan TBS Energi siapkan fasilitas kredit bagi mitra driver

Selain itu, kata dia, pemerintah sudah memiliki roadmap infrastruktur mobil listrik. PLN sudah punya SPLU (stasiun pengisian listrik umum) itu akan dibangun sampai tahun berapa, itu kan berarti infrastruktur dasarnya kita sudah punya.

Tauhid menambahkan, tren penggunaan mobil listrik juga meningkat. Itu  terlihat dari data dari Gaikindo pengguna mobil listrik makin banyak dan dunia pertumbuhannya juga cepat. 

IBC, sebagai holding perusahaan baterai di Indonesia, rencananya juga telah menyiapkan pengembangan bisnis, baik di ekosistem EV Battery maupun Electric Vehicle. 

Pengembangan ekosistem Electric Vehicle ini menjadi salah satu kunci untuk mendukung program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Tanah Air. Bahkan, IBC dikabarkan akan mengakuisisi StreetScooter, produsen kendaraan listrik milik Deutsche Post DHL Group asal Jerman. 

Mengutip Nasdaq, StreetScooter  menargetkan 37 ribu kendaraan listrik pada 2025. Saat ini telah beredar 15 ribu produk besutan StreetScooter di seluruh dunia.

Baca Juga: Gojek dan TBS Energi Utama bangun ekosistem kendaraan listrik senilai Rp 17 triliun

Tauhid mengatakan, dari segi teknologi, untuk mengembangkan industri mobil listrik, Indonesia tidak dapat bekerja sendiri. “Kita harus bermitra dengan banyak perusahaan luar, kalau hanya mengandalkan SDM sendiri terlalu lama, mungkin bisa tapi lama,” katanya.

Menurutnya, pemerintah ke depan harus lebih banyak memberikan dukungan kepada sektor ini, seperti halnya insentif fiskal. Jika tidak maka industri mobil listrik dalam negeri tidak dapat berkembang.

Selanjutnya: Presiden dorong produksi mobil listrik dan hybrid yang ramah lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×