kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Q3, Pasokan kondominium turun 87%


Minggu, 24 Oktober 2010 / 15:31 WIB
Q3, Pasokan kondominium turun 87%
ILUSTRASI. Peluncuran Teaser Trailer Film Benyamin Biang Kerok


Reporter: Gloria Haraito |

JAKARTA. Sepanjang kuartal III-2010 pasokan baru kondominium strata title sebanyak 158 unit, atau menurun 87,62% dibandingkan dengan periode sama 2009. Lembaga riset Coldwell Banker Commercial mencatat, pasokan baru ini berasal dari area sekunder, yakni The Mansion Kemang.

Pasokan baru di kuartal tiga membuat total pasokan kodominium mencapai 70.738 unit. Sebanyak 16.498 unit berasal dari kawasan primer central business district (CBD) dan 54.240 unit berasal dari kawasan sekunder.

Dwi Novita Yeni, Wakil Presiden dan Konsultasi Coldwell menjelaskan, gelontoran kredit pemilikan rumah (KPR) dan apartemen (KPA) yang berkisar 9%-10% berdampak positif pada permintaan kondominium di Jabodetabek. Alhasil, penyerapan kondominium mencapai 2.121 unit; berasal dari 358 unit yang sudah eksis dan 1.763 unit yang masih dibangun. "Ini membuat tingkat penyerapan di kuartal III-2010 mencapai 76,94%," ujar Dwi.

Penyerapan ini juga didukung oleh harga jual kompetitif. Coldwell mencatat, sepanjang kuartal tiga harga rata-rata kondominium sebesar Rp 11,7 juta per meter persegi (m2), atau turun 0,96% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Di area primer central business district (CBD), harga kondominium mencapai Rp 11,1 juta-Rp 23,5 juta per m2. Sementara di area sekunder harga kondominium berkisar Rp 5,8 juta-Rp 15,6 juta per m2.

Tapi pengembangan kondominium tak mandek begitu saja. Di kuartal II tahun ini, pengembang banyak membangun kondominium di area sekunder seperti Green Central dan Pasar Baru Mansion dan diharapkan kelar 2012.


Tumbuh di kuartal IV

Dini melihat, hingga kuartal IV-2010 pasokan kondominium akan terus mengalami pertumbuhan 10%-15%. "Kami melihat tren penyerapan kondominium akan tumbuh didorong oleh KPR yang rendah," terang Dwi. Di sisi lain, pengembang juga semakin pede membangun kondominium di tengah perekonomian tumbuh positif.

Data yang dilansir oleh Coldwell menunjukkan, hingga tahun 2011 mendatang, pasokan baru apartemen banyak menyasar segmen menengah dan bawah. Coldwell memperkirakan ada sekitar 25.857 unit pasokan baru yang akan dalam dua tahun ke depan.

Selain apartemen strata title, pasokan apartemen sewa juga mengalami penurunan 26,97%. Di periode ini pasokan mencapai 118 unit, di mana 58 unit berasal dari area primer dan 60 unit berasal dari area sekunder. "Kami melihat tingkat okupansi meningkat 1,31% menjadi 72,79%," terang Dwi. Khusus di area primer CBD, okupansi mencapai 76,60%, atau tumbuh 0,96% dibandingkan kuartal lalu. Adapun penyerapan di area sekunder tumbuh 0,78% menjadi 74,31%.

Kondisi ini diikuti oleh harga sewa apartemen yang stabil. Untuk apartemen sewa di kawasan primer, harga sewa mencapai US$ 7,22-US$ 28,02 per m2 per bulan. Sementara di area sekunder, harga sewa berkisar US$ 6,24-US$ 26,81 per m2 per bulan. Cowell juga melihat apartemen sewa akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan apartemen strata title.

Budhi Gozali, Direktur The St Moritz Penthouse & Residences mengakui, tren permintaan apartemen yang positif di masa mendatang. Itu sebabnya, St Moritz terus mengebut pembangunan pondasi menara apartemen keempatnya, The New Royal. Oktober lalu, proses piling alias penancapan tiang pancang sudah mencapai 50%.

"Kami menargetkan akhir bulan ini The New Royal selesai," tutur Budhi. Setelah itu, St Moritz akan menempuh tahap penggalian selama tiga bulan. Baru awal tahun depan St Moritz akan mulai tahap pembangunan St Moritz hingga 2013.

The New Royal merupakan apartemen 37 lantai dengan total 197 unit. Juli lalu, The New Royal sudah merampungkan penjualan tahap satu sehingga penjualan mencapai 100 unit, atau sekitar 60%. Saat ini The New Royale tengah memasuki penjualan tahap dua sebanyak 40 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×