Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
MEDAN. Manajemen Railink memastikan operasional kereta api Bandara Soekarno-Hatta bisa dilakukan pada 2016. Pembangunan konstruksi rel ditargetkan rampung dalam 12 bulan.
"Kereta api Railink di Soetta yang merupakan proyek kedua setelah di Bandara Kualanamu, Sumut," kata Direktur PT Railink Heru Kuswanto di Medan, Senin (27/4). Proyek ini, kata Heru, mendapat pinjaman kredit sindikasi perbankan dari empat bank .
Dia menjelaskan, panjang rel kereta api yang dibangun PT KAI dan PT Angkasa Pura (AP) II sekitar 12,1 kilometer dari panjang rel yang sudah ada sebelumnya sekitar 24,2 kilometer.
Pembangunan jalur ganda kereta api 12 km itu mulai dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara Soetta.
Pembangunan KA Bandara Soetta itu sendiri dilakukan sebagai tindak lanjut dari dari Peraturan Presiden (Perpres) No 83 Tahun 2011 tanggal 24 November 2011 tentang penugasan kepada PT KAI untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana KA Bandara Soetta dan jalur lingkar Jabodetabek.
"Railink yang merupakan perusahaan patungan PT KAI dan PT Angkasa Pura II sebagai penyedia kereta api dan operasionalnya," katanya.
Heru menegaskan, karena kepadatan penumpang Bandara Soetta lebih besar dari Kualanamu, frekuensi kereta Railink di bandara itu diperkirakan bisa 124 trip (pulang-pergi) atau setiap 15 menit.
"Frekuensi Railink di Soetta itu memang jauh lebih banyak dari bandara Kualanamu yang masih 40-42 kali sehari dengan keberangkatan setiap 30 menit," katanya.
General Manager Railink Medan, Agus Setia menyebutkan tingkat isian penumpang kereta api Bandara Kualanamu itu terus meningkat atau sudah 40%-an.
"Tahun ini, manajemen berharap bisa meningkatkan tingkat isian penumpang hingga menjadi 60%," katanya. (Evalisa Siregar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News