kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajawali Property garap dua proyek


Senin, 23 Mei 2016 / 10:43 WIB
Rajawali Property garap dua proyek


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Rajawali Group terus mengepakkan sayap di bisnis properti. Lewat lini bisnis Rajawali Property Group, perusahaan milik taipan Peter Sondakh ini tengah mempersiapkan diri membangun proyek properti yang berada di Jalan Rasuda Said, Kuningan, Jakarta Pusat.

Proyek berlabel Rajawali Place ini merupakan salah satu properti terpadu dari Rajawali Property. "Proyek ini terdiri dari residensial, menara perkantoran serta hotel," tukas Shirley Tan, Chief Executive Officer Rajawali Property Group, Sabtu (21/5).

Untuk membangun Rajawali Place, konglomerasi bisnis ini harus mengeluarkan kocek lebih besar dari proyek sebelumnya, yakni Capital Place yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. 

Sebagai gambaran, Capital Place, proyek bekerjasama dengan GIC Pte Ltd asal Singapura bernilai US$ 500 juta. Sementara proyek Rajawali Place diproyeksikan bisa mencapai US$ 600 juta.

Menurut Shirley, proyek tersebut akan dibangun pada tahun ini. Adapun jangka waktu penyelesaian proyek ini bisa berlangsung tiga tahun atau pada tahun 2019. 

Laiknya proyek Rajawali Property lainnya, pengembang ini masih mengincar target pasar kelas atas. Makanya, dalam menjalin mitra bisnis, Rajawali juga menggaet pengelola hunian atau hotel yang biasa menyasar segmen atas, seperti Starwood Hotels and Resorts Worldwide Inc.

Nanti, Starwood bakal mengelola apartemen premium di proyek tersebut dengan nama The Residence at St Regis Jakarta. Perusahaan ini juga akan mengurusi hotel St Regis Jakarta yang masih berada di Rajawali Place. Hotel ini bakal punya 124 kamar. 

Ia menargetkan proyek hotel yang tengah tahap pembangunan ini sudah bisa menerima tamu paling cepat awal tahun depan. 

Sayang, Shirley tidak memerinci proyeksi pendapatan Rajawali dari proyek tersebut. Yang jelas, proyek ini juga akan menjadi kantor pusat Rajawali Group. 

Sedangkan untuk proyek Capital Place, menurut Shirley, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan diri membuka Hotel Four Seasons pada Juni nanti. Ini adalah hotel pengganti Four Seasons di bilangan Kuningan yang sudah tutup sejak 2014 untuk kepentingan proyek Rajawali Place. 

Maklum, pemilik Hotel Four Seasons adalah Jakarta Rajawali Group. Alasan lainnya adalah  untuk mendekatkan diri ke pusat bisnis di jantung Ibukota. 

Investor jangka panjang 

Adapun untuk proyek perkantoran Capital Place sendiri, kata Shirley, sudah mulai beroperasi pada bulan ini.

Sedangkan untuk proyek properti di luar negeri, Rajawali Property sudah membangun St Regis Langkawi di Malaysia. Hotel bintang enam ini dibangun Rajawali dengan dana US$ 124 juta.

Menurut Shirley, keberanian Rajawali terus mengembangkan bisnis properti di tanah air yang lagi lesu bukan tanpa alasan. Bisnis properti, katanya, bukan bisnis jangka pendek, melainkan jangka panjang, bisa mencapai 20 tahun ke depan. "Grup Rajawali adalah investor jangka panjang," paparnya.

Makanya, untuk tahap awal, ia tidak terlalu berharap, misalnya dari bisnis perkantoran atau hotel bisa mendapatkan tingkat okupansi yang tinggi. Pihaknya ingin ada kenaikan tingkat okupansi secara gradual di kedua bisnis ini.

Sambil menunggu tingkat hunian stabil, berarti Rajawali Property harus bisa mencari peluang bisnis yang lain. Untuk itu, Shirley membeberkan, perusahaan ini akan mengembangkan bisnis makanan dan minuman atau food and beverages (F&B) yang bisa menjadi pelengkap bisnis properti perusahaan ini.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×