kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Ramai Ada Pre-Order iPhone 16, Menperin: Masih Ilegal


Jumat, 20 Desember 2024 / 19:25 WIB
Ramai Ada Pre-Order iPhone 16, Menperin: Masih Ilegal
ILUSTRASI. Kementerian Perindustrian buka suara soal ramai kabar pre-order produk iPhone 16 di Indonesia yang disebut dapat dimulai pada 20 Desember 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian buka suara soal ramai kabar pre-order produk iPhone 16 di Indonesia yang disebut dapat dimulai pada 20 Desember 2024.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan belum ada penerbitan izin edar untuk produk iPhone 16 keluaran Apple.

"Negosiatornya saja belum ke sini kok bagaimana kita bisa menyampaikan kepada publik bahwa mereka sudah bisa pre-order. Itu kan kebohongan pada publik. Masih ilegal," ujar Agus di Kantornya, Jumat (20/12).

Baca Juga: Menperin Beberkan Keuntungan Apple Bangun Pabrik di Indonesia

Agus menjelaskan, sampai saat ini pihak Apple belum mengajukan proposal resmi terkait rencana investasi di Indonesia.

Pihaknya pun masih menunggu tanggapan pihak Apple untuk rencana pertemuan yang sebelumnya telah disampaikan Kemenperin kepada Apple.

"Saya dan Kemenperin belum mendapatkan proposal secara resmi yang datang dari Apple berkaitan dengan langkah-langkah mereka selanjutnya termasuk rencana mereka untuk investasi sampai hari ini," sambung Agus.

Baca Juga: Apple Hampir Berhasil Cabut Larangan iPhone 16 di Indonesia, Ada Apa?

Agus mengungkapkan, pemerintah berharap dapat melakukan pertemuan secara langsung dengan pihak Apple untuk dapat membahas secara lebih serius soal rencana investasi tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×