Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penambahan kapasitas PLTA dan PLTM telah mencapai 142,8 MW per Juni 2021 lalu.
Pembangkit hidro yang telah mendapatkan Sertifikat Layak Operasi/beroperasi hingga semester I 2021 antara lain meliputi; PLTM Cikaso 3 berkapasitas 9,9 MW, PLTM Cibuni Mandiri 2 MW, PLTM Cikandang 6 MW, PLTM Lawe Sikap 7 MW, PLTM Cibanteng 4,2 MW, PLTM Kumbi Sedau 0,9 MW, PLTM Gunung Wugul 3,3 MW, PLTM Parmonangan-2 10 MW, PLTM Pelangai Hulu 9,8 MW dan PLTA Malea 90 MW.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, penambahan pembangkit berbasis hidro dilakukan dalam rangka meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di sektor kelistrikan.
Baca Juga: PT Kayan Hydro Energy terus mengembangkan industri hijau dan energi hijau
“Proyek-proyek ini merupakan wujud nyata transformasi PLN melalui aspirasi Green, dengan terus meningkatkan bauran EBT dalam penyediaan listrik nasional,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, Senin (9/8).
Saat ini, total kapasitas pembangkit hidro sudah mencapai sebesar 5.214 MW. Dengan jumlah tersebut, pembangkit hidro menjadi penyumbang terbesar di antara pembangkit-pembangkit EBT lainnya. Asal tahu, secara keseluruhan, total kapasitas Pembangkit EBT sebesar 7.999 MW.
Agung bilang, realisasi penambahan kapasitas PLTA dan PLTM masih bisa berlanjut seiring dengan perkembangan proyek pembangkit. Terlebih, merujuk pada RUPTL 2019 – 2028, potensi pengembangan PLTA dan PLTM di Indonesia sendiri mencapai kisaran 9 Gigawatt (GW).
Untuk dapat mengoptimalkan potensi yang ada, PLN bakal terus mengawal agenda penambahan kapasitas PLTA dan PLTM, baik melalui skema murni alias dikembangkan oleh PLN sendiri, maupun melalui kerja sama atau sinergi BUMN seperti halnya menggandeng Kementerian PUPR dalam hal pemanfaatan bendung atau waduk multiguna, ataupun kerja sama melalui skema IPP (swasta).
Sejauh ini pun, beberapa proyek PLTA yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional dan diharapkan dapat beroperasi dalam waktu dekat juga telah menunjukkan perkembangan yang baik.
PLTA Jatigede yang berkapasitas 110 MW misalnya, kini progresnya mencapai 86,06%. Perkembangan yang baik juga dijumpai pada PLTA Peusangan 1 & 2 berkapasitas 87 MW yang progresnya telah mencapai kisaran 87,02% saat ini.
Baca Juga: Masalah pendanaan hambat pengembangan proyek-proyek EBT
Agung memastikan, PLN membuka peluang untuk bekerja sama dengan para pengembang dari dalam maupun luar negeri demi mengembangkan energi bersih yang berkelanjutan.
“PLN membuka peluang bagi pengembang atau investor. Baik lokal maupun internasional dalam pengembangan pembangkit EBT Hidro dengan berlandaskan prinsip Good Corporate Governance (GCG),” tegas Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News