kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi target produksi batubara cuma 62%


Minggu, 08 Oktober 2017 / 23:35 WIB
Realisasi target produksi batubara cuma 62%


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi target produksi batubara pada triwulan III ini masih rendah, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat produksi batubara sampai dengan 31 Agustus 2017 ini baru mencapai 62% atau sekitar 294, 5 juta ton dari target produksi 477 juta ton sampai akhir tahun.

Padahal seperti diketahui, sebelumnya pemerintah merevisi produksi batubara tahun ini dari 413 juta ton menjadi 477 juta ton. Adapun Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot mengatakan bahwa banyak perusahaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) masuk tahapan produksi. Sehingga target produksi direvisi.

Selain produksi yang masih rendah, target pemanfaatan batubara domestik atau Domestic Market Obligation (DMO) juga masih jauh dari target sebesar 108 juta ton. Sampai 31 Agustus ini masih 29% atau 30,8 juta ton.

“Kami yakin masih bisa mencapai, tahun lalu pun tidak jauh berbeda antara realisasi dan target,” terangnya kepada KONTAN, MInggu (8/10).

Asal tahu saja, menurut data Kementerian ESDM, sumbangan terbesar target produksi batubara yang pertama disumbang oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebanyak 58,18 juta ton. Kedua, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebanyak 50 juta ton. Ketiga, PT Kideco Jaya Agung 32 juta ton. Keempat, PT Berau Coal sebanyak 33,5 juta ton. Kelima, PT Arutmin Indonesia sebanyak 25 juta ton. Dan, keenam, PT Bukit Asam sebanyak 23,2 juta ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan idealnya memang produksi batubara sudah harus mendekati 75% dari target yang sudah ditentukan.

“Tapi ini kan masih tiga bulan lagi,” tegasnya kepada KONTAN, Minggu (8/10).

Ia mengklaim bahwa dilihat dari catatan penerimaan Negara menunjukan capaian yang baik. Sehingga, capaian yang sekarang sudah termasuk baik.

“Lebih baik dari tahun lalu,” tandasnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menilai, peningkatan target produksi batubara sudah sesuai hitungan. Soalnya, realisasi produksi batubara sebelumnya tidak pernah pas dengan rencana yang dipatok setiap tahun.

"Tingginya tingkat produksi batubara sudah mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak, termasuk pemerintah," terangnya kepada KONTAN, Minggu (8/10)

Hendra menambahkan tingginya rencana produksi menunjukan rasa optimistis dari para pelaku usaha tambang batubar. Kondisi ini tercermin dari harga batubara yang mulai merangkak naik dari tingkat harga terendah pada pertengahan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×