Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Registrasi kartu menurunkan jumlah pelanggan operator, tetapi program tersebut tetap disambut baik karena dinilai mampu menyehatkan industri telekomunikasi.
Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Merza Fachys menyatakan penurunan pelanggan akibat registrasi kartu pasti ada. Namun, ia menjelaskan bahwa walaupun penurunan pelanggan, operator dapat kreatif untuk meningkatkan pendapatan.
Merza juga menjelaskan saat ini yang dicari oleh investor adalah yang memiliki pendapatan yang stabil.
“Yang dilihat dari jumlah gigabyte, jumlah sms, dan jumlah menit telepon,” ujarnya di Jakarta, Senin (22/4).
Sampai saat ini belum ada update terbaru terkait jumlah nomor yang telah diblokir terkait registrasi. Informasi terakhir per 17 April 2018, ada 341.597.591 nomor yang telah berhasil melakukan registrasi berdasarkan MSISDN yang tercatat di databese operator.
Sedangkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tercatat 391.928.95 nomor.
Perbedaan data ini karena ada pengguna yang belum mendapatkan peringatan apabila registrasi berhasil sehingga melakukan registrasi dua kali.
Hasil rekon ke-4 per 17 April 2018 ada 328.332.548 nomor yang telah diblokir. Sedangkan untuk informasi terbaru masih menunggu hasil rekon ke-5.
Merza juga menyatakan untuk nomor modem juga harus teregistrasi. “Berdasarkan Peraturan Menteri (PM) 12 taun 2016 terkait registrasi kartu, semua kartu prabayar harus registrasi”, jelasnya.
Ia menambahkan untuk Bolt, mereka menggunakan nomor internal, bukan menggunakan nomor yang diberikan pemerintah oleh sebab itu saat ini masih didiskusikan terkait registrasi yang akan dikenakan pada Bolt.
Merza mengungkapkan sampai saat ini, Telkomsel menjadi operator pertama yang berhasil menyelesaikan blokir nomor yang tidak registrasi dengan benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News