Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Real Estate Indonesia (REI) berharap okupansi perkantoran bisa pulih di kuartal III atau paling lambat di kuartal IV tahun 2022. Optimisme ini berdasarkan pada indikator-indikator di tingkat makro.
Ketua Umum REI, Totok Lusida menilai, indikator-indikator di tingkat makro seperti tingkat inflasi dan bunga bank masih sejalan dengan proyeksi pemulihan.
“Properti itu saling terkait dengan aktivitas ekonomi lainnya misalnya kalau bunga bank naik dia juga terpengaruh,” tutur Totok saat dihubungi Kontan.co.id (17/7).
Baca Juga: Harga Rumah Subsidi Bakal Naik, Ini Kata Kementerian PUPR
Dalam catatan Totok, rata-rata tingkat okupansi normal gedung perkantoran berada di angka 80%. Sementara itu, melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, data Savills menyebutkan bahwa tingkat okupansi gedung-gedung perkantoran premium di berbagai wilayah memiliki rata-rata okupansi di kisaran 70%-75% pada Juni 2022 lalu.
Seturut proses pemulihan yang masih berlangsung, pengembangan proyek-proyek perkantoran baru, menurut Totok, masih berjalan. Lokasinya menyasar daerah-daerah transit oriented development.
Baca Juga: Harga Bahan Bangunan Naik, Pengusaha Sebut Harga Rumah Subsidi Tak Relevan Lagi
“Pembangunan tetap ada meski habis pandemi ini memang kuantitas pembangunan baru berkurang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
