Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jerman masih minati tenaga perawat dari Indonesia. Terkait hal ini, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah sudah menggelar sejumlah pertemuan dengan pihak terkait. Salah satunya yakni bertemu Wakil Menteri Kementerian Federal Ketenagakerjaan dan Sosial Jerman, Lilian Tschan.
Pada rabu (28/2/2024), Ida Fauziyah melanjutkan pertemuan dengan Direktur Manajemen Internasional Badan Ketenagakerjaan Federal / Bundesagentur für Arbeit (BA), Steffan Sottung di Berlin, Jerman. Turut hadir sejumlah tenaga perawat Indonesia dalam pertemuan tersebut.
Mengutip Infopublik.id, kedua pejabat tersebut sepakat untuk segera melakukan percepatan pengiriman tenaga perawat dari Indonesia ke Jerman melalui program Triple Win.
"Kami apresiasi antusiasme BA (penyedia penempatan kerja dan pelatihan terkemuka di Jerman) yang terus berminat untuk menerima tenaga perawat dari Indonesia," kata Ida Fauziyah melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Kamis (29/2/2024).
Melalui program Triple Win, hingga saat ini telah memasuki pengiriman tenaga perawat Batch ke-5. Pada 2023, telah diberangkatkan sebanyak 84 tenaga perawat.
Kemudian dilanjutkan pada Januari 2024 kembali diberangkatkan sebanyak 27 orang.
Baca Juga: Kenaikan UMP Telah Diumumkan, Kemenaker: Tertinggi Rp 223.280
Ida Fauziyah menegaskan akan terus meningkatkan kompetensi bahasa bagi tenaga perawat Indonesia yang akan ditempatkan ke Jerman.
Ia berharap Pemerintah Jerman dapat lebih lagi meningkatkan bantuan pelatihan bahasa Jerman melalui Goethe Institute dan juga lembaga-lembaga Bahasa lainnya.
Selain soal pengiriman tenaga perawat, dalam pertemuan bilateral tersebut, Ida Fauziyah juga memperoleh gambaran Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK) yang terintegrasi dan dimanfaatkan secara penuh oleh pihak industri/swasta.
Baca Juga: Penetapan Formula UMP Dituding Jadi Momok Kenaikan UMP Kecil, Kemnaker Buka Suara
"Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya," ujar Ida Fauziyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News