kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RIGS berlayar ke Negeri Gajah Putih


Jumat, 26 September 2014 / 11:24 WIB
RIGS berlayar ke Negeri Gajah Putih


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) akan memperbesar bisnisnya di luar negeri untuk memperbaiki kinerja mereka. Perusahaan pelayaran milik investor asing ini tengah gencar untuk mencari mitra baru di luar negeri.

Mukhnizam Bin Mahmud, Direktur Rig Tenders bilang, ekspansi layanan ke luar Indonesia dilakukan karena bisnis di dalam negeri terganjal asas cabotage, atau wajib berbendera Indonesia. Rig Tender tak bisa ekspansi dalam negeri, karena 80% saham dimiliki Scomi Marine Services PTE-LTD asal Singapura. 

"Investasi kami akan ada di luar Indonesia, pilihannya kita mencari partner," kata Mukhnizam, Rabu (25/9). Adapun tujuan lain untuk memperbesar layanan pelayaran di luar negeri dilakukan agar bisnis perseroan tak hanya fokus di Indonesia saja. 

Di antara negara yang akan dibidik sebagai pasar barunya adalah Thailand dan Malaysia. Di Thailand, perusahaan berencana menyediakan kapal untuk mengangkut batubara. 
Di Negara Gajah Putih ini, perseroan telah memenangi kontrak Rp 6,36 miliar dari Coastal Energy Company (Thailand) yakni dengan menyediakan satu unit kapal 60MT Bollard Pull anchor handling tug supply (AHTS).

Sekadar gambaran saja, saat ini sumbangan pendapatan Rig Tender dari luar negeri mencapai 5%-10% terhadap total kinerja perseroan.

Selain itu, pilihan ekspansi pelayaran ke luar negeri dilakukan perseroan karena sepinya bisnis pelayaran batubara di dalam negeri. Hal ini buntut dari lesunya harga jual batubara yang berpengaruh pada bisnis pendukungnya. 

Walaupun harga batubara sedang lesu, Mukhnizam masih menjadikan sektor pelayaran batubara sebagai lini bisnis utama dari Rig Tenders. Mukhnizam beralasan, jika perusahaan merubah strategi bisnis untuk mengangkut komoditas jenis lain, maka kapal yang saat ini mereka miliki bisa cepat rusak sebelum waktunya.

Saat ini, perusahaan mengantongi beberapa kontrak pengangkutan batubara. Terbaru, Rig Tenders telah menandatangani perpanjangan kontrak pengangkutan delapan juta ton batubara dengan PT Adaro Indonesia. "Namun ada kontrak pengangkutan batubara dengan PT Arutmin Indonesia sudah habis sejak Juni dan sekarang ini kami masih negosiasi perpanjangan," jelas Mukhnizam. 

Tambah kapal
Jika tidak ada aral melintang, akhir tahun nanti perseroan akan membeli satu unit kapal baru. Rencana pembelian kapan ini terealisasi setelah tertunda sejak dicetuskan pada tahun 2013 lalu.

Untuk kapal baru ini, perseroan akan berinvestasi senilai US$ 28 juta. Mukhnizam menargetkan, kapal baru tersebut akan memberikan kontribusi ke pendapatan perusahaan mulai awal tahun depan. Ada kemungkinan, kapal baru inilah yang akan berlayar di luar negeri, yakni Thailand dan Malaysia.

Sampai dengan semester I tahun ini, Rig Tenders hanya mencatat pendapatan US 12,86 juta. Angka tersebut turun 5,7% jika dibandingkan perolehan pendapatan periode yang tahun sebelumnya senilai US$ 27,19 juta. 

Adapun bisnis persewaan kapal memberikan kontribusi terbesar bagi kinerja perseroan di semester I-2014 dengan nilai US$ 12,83 juta. Perolehan tersebut berasal dari kontrak pengangkutan batubara dengan PT Adaro Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Maritim Barito dan Pertamina Hulu Energi ONWJ.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×