kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

RNI berharap Jokowi hentikan impor gula rafinasi


Minggu, 12 Oktober 2014 / 14:44 WIB
RNI berharap Jokowi hentikan impor gula rafinasi
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Era Digital Media Tbk (AWAN) di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/4).


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro berharap agar pemerintah melarang impor gula rafinasi yang dinilainya menghancurkan industri gula lokal.

"Kita minta pemerintah Jokowi untuk menghentikan impor gula rafinasi. Sekarang ini, gula berbasis tebu sudah berkurang. Gula rafinasi ini saat ini dikuasai kartel," kata Ismed di gedung RNI, Minggu (12/10).

Gula rafinasi atau gula kristal putih merupakan gula mentah yang telah mengalami proses pemurnian. Kebijakan impor gula tersebut sejatinya diperuntukan untuk industri tapi ternyata terjual di pasar retail. Hal inilah yang membuat harga gula lokal tidak dapat bersaing dan merugikan para petani tebu.

"Sekitar 1 juta lebih gula petani tidak bisa keluar gudang karena tidak laku. 200 ribu ton gula RNI juga tidak bisa keluar gudang. Regulasi ini membuat petani tebu terbunuh," ujarnya.

Selain tertekan dengan adanya gula rafinasi di pasar, Ismed pun mengeluhkan adanya pajak giling bagi industri gula nasional. "Kami dikenakan pajak giling, sedangkan yang impor tidak kena. Ini diskriminasi," ucap Ismed. (Seno Tri Sulistiyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×