kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RUPTL diteken, PLN minta proyek HVDC dikaji ulang


Kamis, 16 Juni 2016 / 20:38 WIB
RUPTL diteken, PLN minta proyek HVDC dikaji ulang


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025 sudah diteken oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said. Sayangnya, RUPTL itu tidak disambut baik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PLN masih menolak adanya proyek High Voltage Direct Curent (HVDC) atau kabel bawah laut 500 kV Sumatera-Jawa dan meminta kepada Kementerian ESDM untuk segera meninjau ulang lantaran proyek tersebut dinilai tidak ekonomis.

Sementara Manajer Senior Komunikasi PLN, Agung Murdifi mengatakan bahwa PLN masih harus melihat keekonomian proyek HVDC meskipun RUPTL sudah ditetapkan. 

"HVDC direncanakan sudah lama. Tentunya PLN harus melihat, untuk saat ini keekonomisannya gimana sekarang kami harus meninjau kembali," kata Agung di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (16/6).

Berembus kabar, proyek HVDC dinilai tidak ekonomis lantaran adanya risiko ketidakselarasan penyelesaian proyek HVDC 500 kV Sumatera-Jawa dengan proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, 9 dan 10. 

Hal tersebut, setidaknya akan berpotensi menimbulkan pinalti (TOP) bagi PLN sebesar Rp 280 miliar per bulan. Untuk itu COD antara HVDC dan PLTU IPP mulut tambang harus sinkron.

"Kita lihat nanti ya, nanti kita lihat dan saya pelajari dulu," imbuh Agung.

Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kpuskom) Kementerian ESDM, Sujatmiko mengatakan, RUPTL 2016-2025 telah disahkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said dan harus dilaksanakan oleh PLN. 

Mengenai keberatan PLN, kata Sujatmiko proyek HVDC adalah proyek negara yang penyelenggaraannya dilakukan oleh PLN. 

"Jadi keputusan untuk tidak melaksanakan proyek ini bukan diputuskan oleh PLN karena telah diputuskan oleh Kementerian terkait," tegasnya kepada KONTAN, Kamis (16/6).

Jika dalam pelaksanaan proyek ini PLN memerlukan dukungan kata Sujatmiko. Maka dapat dikomunikasikan dengan penanggung jawab sektor ketenagalistrikan.

"Terkait keekonomian HVDC harus dilihat tidak semata-mata hanya kondisi sesaat saja. Tapi, harus melihat manfaat juga kedepannya apabila sistem Jawa Sumatera terinterkoneksi memberikan keuntungan keandalan bagi kedua sistem tersebut," tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×