Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018, PT Timah Tbk (TINS) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2,56 triliun.
Direktur Keuangan PT Timah, Emil Ermindra mengungkapkan sampai Agustus, belanja modal sudah terserap sebesar 60%.
Kini, perusahaan sedang mengembangkan smelter fuiming yang bertujuan agar dapat mengolah timah berkadar rendah. "Intinya kita bisa mengolah kembali kerak, kerak itu sisa hasil produksi. Fuiming bisa mengolah kembali kerak itu menjadi logam, setelah fuiming kita akan melanjutkan dengan yang namanya ausmelt, tujuannya mengolah timah kadar rendah,” paparnya, Senin (28/7).
Mengenai pengembangan itu, Emil melanjutkan hal ini dilakukan lantaran TINS memulai mengelola tambang primer.
“Kami akan mulai masuk ke tambang primer dan biasanya kadarnya rendah. Sehingga membutuhkan teknologi baru, nah ini kita sudah mulai tambang primernya di Belitung, dengan harapannya pada 2020 dapat selesai," kata Emil.
Nilai investasi untuk fuming Rp 55 miliar, sedangkan ausmelt sebesar Rp 500 miliar.
Sebagai informasi, Selain melakukan eksplorasi darat, TINS pun melakukan kegiatan eksplorasi di empat wilayah perairan Bangka, seperti Laut Tempilang, Laut Permis, Laut Tanjung Kubu, dan Laut Ranggam. Pada Februari 2018 TINS telah menghabiskan dana sebesar Rp 25,71 miliar untuk eksplorasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News