Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI), salah satu afiliasi ice group sepakat melepas aset menara kepada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBS), salah satu perusahaan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Melalui langkah tersebut, STI ingin fokus mengembangkan layanan broadband data connectivity 4G LTE di daerah rural dan sub urban Indonesia
Larry Ridwan, CEO Net1 Indonesia menyebut, pada tahun depan, pihaknya akan fokus mengembangkan layanan 4G LTE. Adapun saat ini, Net1 tengah melakukan migrasi dari Ceria, merek dagang CDMA menjadi 4G LTE yang prosesnya ditargetkan selesai pada awal tahun depan.
Sekadar mengingatkan, saat ini, jumlah pelanggan CDMA Net1 mencapai 70.000, sementara pelanggan 4G sekitar 15.000 orang. "Bisnis infrastruktur menara, kita pikir itu bukan bisnis kita, sementara core kita itu bikin jaringannya," ungkap Larry usai melakukan penandatanganan kesepakatan dengan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, Kamis (30/11).
Ada sekitar 371 menara yang dilepas oleh Net1 kepada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk dengan nilai transaksi mencapai Rp 414 miliar atau setara dengan US$ 31 juta.
Menurut Larry, dengan melepas aset perusahaan berupa menara, pihaknya lebih bisa lebih memperkuat posisi finansial karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya maintenance tower.
Namun demikian, transaksi tersebut tidak berhenti pada penjualan aset semata. Larry mengatakan, ke depan, STI dapat memanfaatkan kerja sama dengan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk untuk menyewa kembali menara tersebut.
Memang, proses migrasi dari CDMA ke 4G LTE belum selesai, namun demikian, sejumlah daerah di Indonesia telah mengakses layanan yang menggunakan frekuensi 450 MHz tersebut, di antaranya Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra Utara, Aceh, Banten, dan saat ini mulai masuk ke Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News