Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Penjualan telepon seluler (ponsel) di Indonesia, mengalami penurunan 7% pada kuartal III-2015 ketimbang penjualan periode yang sama 2014. Lembaga riset Counterpoint melaporkan, penurunan penjualan ini kali pertama di pasar Indonesia.
Meski secara keseluruhan penjualan ponsel turun, namun pangsa pasar ponsel Samsung justru naik yakni menjadi 27% di kuartal III-2015, dibandingkan denganĀ kuartal II-2015 di posisi 24%. Kenaikan pangsa pasar ini menempatkan Samsung di posisi teratas di Indonesia.
Samsung menyalip Evercoss yang mencatat penurunan pangsa pasar di kuartal III-2015 menjadi 13% ketimbang pangsa pasar kuartal II-2015 di posisi 14%.
Lee Kang Hyun, Vice President PT Samsung Electronics Indonesia bilang, meski pangsa pasar naik, namun penjualan Samsung cenderung turun tahun ini. Hanya saja ia tak mau menyebut angka penurunan penjualannya.
Kang Hyun menambahkan, penurunan penjualan terjadi karena turunnya daya beli masyarakat akibat melemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Bahkan ada produsen yang penjualannya turun sampai 50%," kata Kang Hyun kepada KONTAN, Jumat (11/12).
Tak hanya tahun ini, penurunan penjualan diproyeksikan terjadi hingga tahun depan. Saat pasar lesu, ada harapan dari penjualan ponsel 4G Long Term Evolution (LTE) yang mulai diproduksi di Tanah Air. "Pemerintah resmi mendukung teknologi ini, pastinya permintaan akan naik," harap Kang Hyun.
Pelemahan pasar ponsel di Indonesia juga disampaikan Santo Kadarusman, Public relation dan marketing event manager Polytron. Walau pasar melemah, namun Santo mengklaim, penjualan mereka tumbuh 15%, lebih rendah dari target tumbuh sebesar 30%. "Sulit bagi kami mencapai target," kata Santo kepada KONTAN, (11/12).
Tak mau ketinggalan, Adrie R. Suhad, Country Lead Smartphone Lenovo Indonesia mengklaim, pada kuartal III-2015 mereka tumbuh 12% ketimbang penjualan pada kuartal II-2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News