Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JOHOR. Salah satu pengembang China, Country Garden Pasificveiw Sdn Bhd mempunyai beberapa saran terkait proyek reklamasi di Indonesia.
Seperti diketahui, beberapa proyek reklamasi di Indonesia seperti di Teluk Jakarta dan Benoa Bali mengalami masalah berkaitan dengan masifnya penolakan dari beberapa kelompok masyarakat.
Country Garden yang mempunyai proyek properti di Iskandar Malaysia, saat ini memang sedang mengerjakan salah satu proyek kota reklamasi terbesar di Asia yaitu Forest City.
Yu Runze, Direktur Strategi Country Garden Pasificview mengatakan sebelum membangun kota reklamasi ini, Forest City memang menghabiskan waktu 9 bulan untuk memastikan memenuhi syarat terkait lingkungan.
"Kami benar-benar menelaah dampak lingkungan terkait proyek ini," ujar Yu Runze menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (4/8).
Selain itu menurut Yu, Country Garden juga melakukan mediasi dengan masyarakat, nelan dan lembaga swadaya masyarakat untuk memastikan proyek kota reklamasi ini berjalan lancar.
Yu Runze mengatakan Forest City benar-benar mendengar perwakilan desa dan memberikan kompensasi ke masyarakat. Selain itu pengembang juga bekerjasama dengan pemerintah dengan pembagian 42% saham Country Garden Pasific View Sdn Bhn kepada pemerintah Johor melalui Esplanade88.
Pada awalnya menurut Yu memang banyak LSM menolak kehadiran proyek ini, namun dengan memastikan keberpihakan pengembang ke lingkungan, bisa meminimalisir hal ini.
LSM yang biasa melakukan demo, menurut Yu ditawari untuk menjadi pemandu wisata dalam pengembangan proyek ini. Forest City juga mempunyai program 4 tahun bersama Universitas di Malaysia untuk melindungi bentang laut dari abrasi.
Untuk proyek reklamasi di Indonesia menurut Yu, bisa berhasil jika ada rencana evaluasi dan investasi secara mendalam. Dengan memastikan kota reklamasi ramah lingkungan maka masyarakat akan paham mengenani fungsi dari proyek ini.
Sebagai informasi, Forest City berada diatas lahan seluas 20 km2 (2025 ha) atau setengah dari luas Jakarta Pusat. Perusahaan properti terbesar ketiga di China ini, akan membangun 4 pulau buatan di selatan Malaysia. Diharapkan akan ada 700.000 orang bermukim disini.
Dengan dana pembangunan kota reklamasi sebesar US$ 100 miliar diharpakan proyek ini akan selesai pada 20 tahun mendatang atau 2035.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News