kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sarana Menara (TOWR) mengaku ikut bidding 3.000 menara Indosat


Selasa, 20 Agustus 2019 / 16:13 WIB
Sarana Menara (TOWR) mengaku ikut bidding 3.000 menara Indosat
ILUSTRASI. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR, anggota indeks Kompas100 ini) mengaku ikut bidding untuk mengakuisisi 3.000 menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk. Bila lancar, maka manajemen total menara milik perusahaan akan mencapai lebih dari 21.000 menara.

Adam Ghifari, Wakil Direktur Utama TOWR menjelaskan bahwa kebutuhan pendanaan untuk akuisisi menara tersebut bukan menjadi masalah bagi perusahaan.

Baca Juga: Wah, Dua Perusahaan Ini Mengincar 3.000 Menara Milik Indosat

Ia menyebut masih banyak skema pendanaan yang bisa dilakukan perusahaan ini dalam rangka pertumbuhan anorganik tersebut.

"Ini kan transaksi yang sudah kita dengar, kami kan perserta. Nanti kan selesainya seperti apa kita tunggu saja, kami belum bisa ngomong. Kami ikuti saja prosesnya untuk annoucement-nya nanti," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/8).

Asal tahu saja, sampai dengan semester I TOWR tercatat 18.100 menara dengan titik sewa mencapai 2.900 titik sewa. Yang jelas, dana akuisisi menara milik Indosat tersebut belum termasuk dalam belanja modal yang dialokasikan Rp 3,4 triliun hingga Rp 3,5 triliun tahun ini.

"Kalau menang ya (capex bertambah) tetapi kan kami tidak tahu (valuasinya)," lanjutnya.

Baca Juga: Dari Target 3.000, Sarana Menara (TOWR) Sudah Merealisasikan 1.900 Titik Sewa Menara

Namun dirinya menegaskan bahwa saat ini rasio pinjaman perusahaan masih rendah dan masih cukup untuk mendanai ekspansi. Per Juni, total pinjaman perbankan perusahaan mencapai Rp 12 triliun sedangkan EBITDA mencapai Rp 5 triliun.

"Untuk pinjaman sih masih cukup untuk mendanai organic growth, kalau ada kebutuhan yang lain kami bisa minta lagi. Tetapi sejauh ini kan kita bicara yang didepan mata, organik dulu," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×