kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saranacentral Bajatama (BAJA) optimistis kinerja lebih baik di 2020, ini pendorongnya


Kamis, 15 Oktober 2020 / 15:53 WIB
Saranacentral Bajatama (BAJA) optimistis kinerja lebih baik di 2020, ini pendorongnya
ILUSTRASI. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) optimistis dapat mencetak kinerja lebih baik di tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Manajemen BAJA mengakui katalis positif ini didapat dari pengetatan importasi baja ke Indonesia. 

Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk Handaja Susanto mengatakan kondisi saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang sebelumnya importasi baja dilonggarkan sekarang dibatasi. 

Handaja mengatakan kebijakan ini memberikan berkah bagi industri baja dalam negeri karena bisa mengisi kekosongan pasar yang selama ini diisi oleh baja impor. 

Dampak positif bagi BAJA, menurut Handaja tercermin dari kinerja di akhir Juni 2020, penjualan BAJA naik dan rugi bersih tahun berjalan turun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

Baca Juga: Harga saham naik signifikan, ini kata Saranacentral Bajatama (BAJA)

Melansir laporan keuangan BAJA di semester I 2020, penjualan bersih naik 25,05% yoy menjadi Rp 589,84 miliar. Seiring dengan itu, rugi bersih tahun berjalan Saranacentral  turun dari yang sebelumnya Rp 8,91 miliar di semester I 2019, menjadi Rp 5,99 miliar di paruh pertama tahun ini. 

"Peluang bisnis ke depannya tentu sangat bagus karena importasi baja berkurang sehingga banyak permintaan ke pabrik lokal, termasuk ke Saranacentral," jelasnya dalam paparan publik insidentil, Kamis (15/10). 

Handaja tidak memerinci berapa kenaikan kuantitasnya tetapi dirinya menegaskan tren kenaikan permintaan ini akan berlanjut hingga akhir tahun. 

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, utilisasi pabrikan tahun lalu hanya mencapai 30%-40% saja. Adapun saat ini karena ada peningkatan permintaan, utilisasi pabrik BAJA naik hingga 60%-70%. 

Selain tercermin dari kinerja keuangan, Handaja mengklaim bahwa katalis positif ini juga dapat dilihat dari kenaikan harga saham BAJA yang melesat hingga 125% dalam enam hari hingga pada minggu kedua di Oktober 2020. 

Handaja mengatakan kenaikan harga saham ini karena ekspektasi performa perseroan di 2020 akan baik didukung oleh peraturan pemerintah Indonesia mengenai pembatasan impor baja. 

"Di sisi lain terjadi kenaikan harga jual baja Saranacentral karena sejak bulan Juli 2020 harga bahan baku terus naik. Kami rasa inilah kemungkinan membuat harga saham BAJA naik," jelasnya. 

Selanjutnya: BAJA targetkan penjualan 100.000 ton dan cetak laba bersih di akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×