Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Pemerintah menilai, kerjasasama yang dilakukan oleh PT Sarinah (Persero) dengan petani kakao di Sulawesi Tengah maupun sejumlah lembaga terkait merupakan langkah baru Sarinah untuk meningkatkan daya saing produk kakao nasional.
Dalam pembelian kakao dari petani tersebut Sarinah akan melakukan pembelian kakao dalam bentuk fermentasi. “Sistem ini akan meningkatkan daya saing kakao petani Indionesia,” jelas Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar.
Sarinah memang berencana melakukan aktivitas pembelian kakao pekan ini, dengan melibatkan Indonesia Exim Bank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai penyandang dana. Sedangkan produk bijih kakao yang dibeli dari petani itu akan disuplai kepada PT Bumi Tanggerang Mesindotama (BT Cocoa), perusahaan pengolahan kakao di Tangerang. Untuk tahap awal, Sarinah akan membungkus sekitar 5.000 ton per bulan.
Indonesia merupakan negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Keunggulan kakao Indonesia dibandingkan lainnya adalah kualitasnya yang tidak mudah meleleh.
“Ini karekater kakao yang tidak dimiliki oleh negara lain,” kata Mahendra. Ia berharap penambahan industri pengolahan kakao nasional akan tumbuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News