kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Satu proyek Sitara terganjal IMB


Jumat, 19 Juni 2015 / 10:53 WIB
Satu proyek Sitara terganjal IMB


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski industri properti tengah muram, PT Sitara Propertindo Tbk masih energik berekspansi. Pengembang properti itu berencana menggarap tiga proyek anyar dan menambah luas tabungan lahan alias landbank.

Direktur PT Sitara Propertindo Tbk Nurahma Tresani menjelaskan, tiga proyek anyar tersebut adalah hunian Kemang View di Kemang, Jakarta dan kawasan komersial Solo Nuevo di Solo, Jawa Tengah. Ada juga pergudangan Purwakarta Biz-Link di Purwakarta, Jawa Barat. Sementara rencana penambahan landbank ada di luar Jakarta.

Untuk melancarkan aksi, Sitara Propertindo telah menganggarkan belanja modal Rp 160 miliar. Sebanyak Rp 140 miliar–Rp 150 miliar berasal dari pinjaman perbankan. Sisanya, Rp 10 miliar–Rp 20 miliar barulah dari kas internal.

Sitara Propertindo berencana memakai separuh dana belanja modal atau sekitar Rp 80 miliar untuk mengakuisisi lahan. Meski terus gencar mencari lahan baru, Nurahman bilang, saat ini Sitara Propertindo punya total  landbank seluas 160 hektare (ha).

Sitara Propertindo saat ini punya dua sumber pendapatan pra penjualan yakni dari proyek hunian Urban Height Residences di Serpong, Banten dan City Point di Pondok Cabe, Jakarta.

Sitara Propertindo sudah membangun Urban Height sejak tahun 2014. Total biaya investasi yang telah mereka gelontorkan Rp 500 miliar. Namun, saat ini proses pembangunan terpaksa ditunda lantaran izin mendirikan bangunan (IMB) belum keluar.

Padahal sejak Agustus 2014 hingga Maret 2015, Sitara Propertindo telah melego 300 unit rumah dengan total marketing sales Rp 30 miliar. "Karena IMB tertahan sehingga pengakuan penjualan dan pembangunan juga tertunda," ujar Nurahma, Kamis (18/6).

Sementara pembangunan City Point sudah selesai. Proyek tersebut tinggal menyisakan 40 unit rumah toko (ruko) dengan harga jual Rp 1 miliar–Rp 2 miliar.

Dengan hanya mengandalkan dua proyek, Sitara Propertindo menargetkan marketing sales Rp 110 miliar sepanjang tahun ini. Perincian targetnya, Rp 100 miliar dari Urban Height dan Rp 10 miliar dari City Point. Hingga kuartal I-2015, perusahaan berkode TARA di Bursa Efek Indonesia tersebut telah membukukan marketing sales Rp 24 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×