kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SCG targetkan penjualan semen tahun ini naik 12%


Kamis, 05 Januari 2012 / 17:53 WIB
SCG targetkan penjualan semen tahun ini naik 12%
ILUSTRASI. Arus kendaraan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Asnil Bambani Amri |

BANGKOK. Siam Cement Group (SCG), konglomerasi bisnis bahan bangunan dan chemical asal Thailand mematok target pendapatan 400 miliar bath atau naik 12% tahun ini ketimbang tahun 2011 lalu yaitu 360 miliar bath. Guna mencapai target itu, SCG akan menggenjot kinerja ekspornya ke beberapa negara.

Chief Executive Officer (CEO) dan Presiden Direktur SCG, Kan Trakulhoon bilang, mereka akan meningkatkan ekspor ke beberapa negara, terutama China dan India. "Pasar kami yang terbesar akan ada di China dan India," ujar Kan Trakulhoon di pameran BOI Fair 2012 di Bangkok, Jumat (5/1).

Saat ini, sekitar 40% pendapatan SCG berasal dari ekspor dengan produk unggulan berupa bahan bangunan, keramik, chemical serta kemasan kertas.

Selain melirik potensi ekspor ke India dan China, SCG juga melihat peluang pertumbuhan pasar di wilayah Asean termasuk Indonesia. "Sementara untuk Eropa sekarang masih sulit," katanya.

Sementara untuk pasar Amerika Serikat (AS), SCG melihat ada peluang ekspornya akan membaik. Jika dulu CSG hanya mengekspor bahan bangunan ke AS, kini CSG berencana menambahnya dengan keramik serta chemical. "Sekarang kami memperoleh sinyal positif," jelas Kan.

Kan menambahkan, tahun 2006 ekspor bahan bangunan milik SCG sempat memasuki masa kejayaan di AS, namun sejak krisis perumahan melanda AS tahun 2008, ekspor bahan bangunan SCG ke AS ikut terseret turun.

Untuk target pendapatan di 2013, SCG mematok kenaikan sebesar 20% atau lebih tinggi dari target tahun ini. Kan bilang, target tahun ini lebih rendah karena beberapa pabrik SCG di Thailand terkena dampak banjir. Namun begitu, Kan mengklaim produksi SCG dalam kondisi aman karena ada pabrik yang beroperasi di Indonesia, Vietnam dan Filipina.

Di Indonesia, SCG memiliki jaringan produksi chemical lewat PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) dan sudah memiliki jaringan produksi keramik lewat PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS). Untuk distribusi dan pengangkutan, CSG sudah memiliki PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN), perusahaan distributor bahan bangunan.

Selain itu, SCG juga sudah menanam investasi lewat PT CPAC Surabaya, PT TPC Indo Plastic Ceramics, PT Siam Indo Concrete Product, PT Surya Siam Keramik, PT Siam Indo Gypsum Industri, dan PT Cementhai SCT Indonesia.

Produk konstruksi keselamatan

Meningkatnya bencana yang terjadi di berbagai belahan dunia membuat SCG kreatif menciptakan peluang bisnis baru. Kali ini mereka membuat beberapa produk bangunan yang bisa digunakan sebagai alat keselamatan manusia dari bencana, terutama dari gempa bumi.

Dalam pameran Board of Investment (BOI) Fair 2012 di Bangkok, SCG memamerkan beberapa produk untuk keselamatan jiwa tersebut. Di antaranya adalah bunker yang bisa menjadi tempat evakuasi saat terjadi gempa. Selain itu ada juga bangunan berupa shelter yang bisa digunakan saat gempa terjadi. “Bunker dari semen tersebut sangat kuat menahan gempa bumi, badai maupun ledakan,” jelas Kan.

Selain itu, SCG juga mendemonstrasikan konsep rumah mereka yang tahan terhadap goncangan gempa. Rumah yang terbuat dari kerangka baja tersebut sempat diuji dengan alat yang bisa menghasilkan goyangan setara dengan 7 skala richer (SR). “Inovasi dan riset menjadi salah satu cara kami untuk meningkatkan penjualan,” ungkap Kan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×