Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Paska beroperasinya jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W 2) seksi Ciledug-Ulujami sepanjang dua kilomert (km) Juli 2014 lalu, plus beroperasinya seksi Kebon Jeruk-Ciledug (5,6 km) sejak 27 Desember 2013 langsung mendongkrak harga properti serta tanah di sekitar ruas jalan tol ini.
Menurut Ali Tranghada, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), wilayah di sekitar jalur ruas tol tersebut bakal menjadi sasaran para pengembang. "Setelah dua pengembang besar masuk, harga tanah akan naik dalam beberapa tahun ke depan," katanya saat KONTAN hubungi, Minggu (7/9).
Ia memproyeksi, kehadiran JORR W2 bakal membuat kawasan di Jakarta Barat, khususnya Puri Indah, Kebon Jeruk serta Permata Hijau bakal menjadi segita emas baru Jakarta.
Namun ia mewanti-mewanti para pengembang yang menggarap proyek di areal tersebut. Kerap kali, ketiga areal tersebut terkena banjir kala musim penghujan. Nah, supaya daerah ini makin kinclong di mata investor, ia berharap pengembang yang menggarap proyek di areal tersebut untuk bisa memperbaiki saluran irigasi. "Ini penting," timpal dia.
Soalnya, harga tanah di kawasan jalur tol tersebut bisa naik cukup signifikan. Saat ini, kata Ali, harga pasaran tanah di areal tersebut berkisar antara Rp 20 juta per meter persegi (m²) sampai Rp 30 juta m². Nah, bila pengembang mau membenahi lingkungan di sekitar ruas jalan tol tersebut, ia yakin harga tanah bisa melambung sekitar 25% per tahun dari harga sekaran.
Banyak yang mengekor
Adanya sarana ruas jalan tol memang menjadi pemantik pengembang untuk masuk ke wilayah ini. Misalnya Grup Ciputra yang bakal membangun proyek superblok berlabel Ciputra International di atas lahan 7,4 hektare (ha).
Lantas ada PT Lippo Karawaci Tbk yang tengah mengembangkan superblok St Moritz Puri Indah. Saat ini, LPKR tengah membangun apartemen di kawasan tersebut. Tahun depan, rencananya, bakal membangun pusat belanja.
Malah, anak usaha Grup Lippo ini sampai rela mengembangkan proyek di Bintaro, Tangerang, setelah JORR W2 beroperasi. Perusahaan ini baru saja merilis proyek superblok Embarcadero Park di atas lahan seluas 2,4 ha.
Ali memprediksi, para pengembang bakal bergerilya mengekor Ciputra dan Lippo merangsek kawasan tersebut. "Pasti banyak yang mencari lahan yang tepat di sekitar kawasan tersebut,' katanya sambil menyebut proyek potensial seperti perkantoran, apartemen dan hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News