Reporter: Diki Mardiansyah, Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus dikebut. Sejumlah perusahaan nasional dari berbagai sektor industri turut berpartisipasi menggarap proyek di IKN.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah ada 23 investor lokal yang melakukan groundbreaking di IKN dengan investasi non-APBN senilai Rp 41 triliun.
Dari situ, beberapa perusahaan yang menjadi investor IKN membentuk kelompok yang dinamai Konsorsium Nusantara. Anggotanya terdiri atas Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas, Adaro Energy, Pulau Intan, Barito Pacific, Astra Group, Mulia Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart Group.
Salah satu proyek konsorsium yang diinisiasi Agung Sedayu Group itu adalah Hotel Nusantara. Proyek senilai Rp 20 triliun ini akan dibangun di lahan seluas 20.164 meter persegi (m2) dengan tinggi bangunan 43,10 meter.
Baca Juga: Sumber Sinergi Makmur (IOTF) Ekspansi Bisnis ke IKN
Emiten milik Agung Sedayu Group, yakni PT Pantai Indah Dua Tbk (PANI) turut serta di proyek Hotel Nusantara. Investasi yang dilakukan PANI dalam bentuk penyertaan saham minoritas melalui perusahaan asosiasi, PT Kusuma Putra Alam (KPA) senilai Rp 50 miliar. PANI pun memiliki porsi kepemilikan saham di KPA sebesar 11,12% dari total modal disetor KPA.
"Saat ini KPA sedang membangun Hotel Nusantara tahap pertama berkapasitas 100 kamar yang ditargetkan beroperasi tujuh bulan mendatang," ujar Christy Grassela, Corporate Secretary & Shareholder Relations PANI, Jumat (5/1).
PANI pun memandang IKN Nusantara sebagai salah satu destinasi baru untuk investasi di sektor properti.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga berkecimpung di proyek IKN. Hal ini selaras dengan posisi ADRO yang tumbuh dan eksis di Kalimantan, sehingga perusahaan perlu berkontribusi lebih terhadap kawasan tersebut.
Baca Juga: Agung Sedayu dan Wings Group Tetap Garap Proyek di IKN
Head of Corporate Communication Adaro Energy Tbk Febriati Nadira menyampaikan, ADRO memiliki kapasitas menggarap proyek IKN melalui Adaro Land. "Adaro Land menggeluti bisnis konstruksi serta penyewaan dan pengelolaan gedung perkantoran," ujarnya, Jumat (5/1).
Hanya saja, ADRO belum menjelaskan secara rinci proyek yang hendak dibangun di IKN. Febriati menyatakan, kepastian proyek yang digarap ADRO akan disepakati bersama anggota konsorsium lainnya. Tentu proyek akan menyesuaikan dengan kebutuhan di IKN.