Reporter: Agatha Claudia Pascal, Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Tren kenaikan harga batubara pada pertengahan tahun ini memicu sejumlah emiten pertambangan mengepakkan sayap bisnis mereka. Beberapa perusahaan bahkan telah merencanakan akuisisi tambang batubara.
Dua perusahaan yang telah merencanakan aksi korporasi itu antara lain PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT ABM Investama Tbk (ABMM). Mereka optimistis, dengan akuisisi tambang, kinerja perusahaan ke depan akan lebih baik.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Adib Ubaidillah mengatakan, rencana akuisisi atas pertimbangan portofolio bisnis dan percepatan pertumbuhan perusahaan. Rencananya, akuisisi tambang batubara berada di daerah Kalimantan. "Dengan akuisisi, akan berdampak terhadap peningkatan kinerja perusahaan," ujar Adib kepada KONTAN, Rabu (16/8).
Sementara itu, ABM Investama bahkan telah menyiapkan dana investasi antara US$ 100 juta sampai US$ 150 juta untuk merealisasikan akuisisi tambang batubara. Aksi korporasi tersebut dijadwalkan berlangsung pada tahun ini.
Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga mengatakan, pihaknya berharap, aksi akuisisi akan menjadikan produksi batubara perusahaan ini meningkat. "ABM melihat coal sebagai enabler karena semua anak perusahaan ABM memiliki sinergi kuat dalam setiap tambang batubara yang dimiliki oleh ABM," terang Adrian. Jasa kontraktor batubara logistik dan transhipment, perdagangan batubara dan suplai bahan bakar akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan produksi batubara ABM Investama.
Analis Mina Padi Investama Christian Saortua mengatakan, selain membaiknya harga, salah satu pemicu maraknya akuisisi perusahaan tambang ini ialah efek proyek pembangunan listrik besar-besaran yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Di sisi lain, akuisisi ini dilakukan karena beberapa emiten pertambangan batubara sudah mulai mengalami kekurangan cadangan. Sehingga memaksa perusahaan tambang mencari sumber-sumber baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News