Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produsen kemasan kertas, PT Dwi Aneka Kemasanindo Tbk mencatatkan pendapatan positif di semester I-2014. Hal tersebut terbukti, pendapatan emiten berkode DAJK ini tumbuh 126,06% yoy (year on year).
Berdasarkan laporan keuangan di paruh pertama ini perseroan mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 418.2 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 126,06% dibandingkan semester I-2013 yang sebesar Rp 184.99 miliar.
Direktur Keuangan Witjaksono Dwi Aneka mengatakan, salah satu faktor pertumbuhan tersebut dikarenakan perseroan terus melakukan ekspansi. "Kami memang setiap tahunnya melakukan ekspansi demi memperbaiki kinerja perusahaan," ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (15/8).
Sekedar tahu saja, Dwi Aneka mulai rajin melakukan ekspansi sejak tahun 2009. Sedangkan untuk tahun ini, perseroan melakukan ekspansi dengan bentuk membeli empat mesin baru. Menyambung berita yang lalu, empat mesin tersebut berupa tiga mesin KBA dan satu mesin Heidelberg.
Dengan penambahan mesin baru itu, membuat kapasitas pabrik bertambah menjadi 72.000 ton per tahunnya untuk offest printing dari 24.000 ton per tahunnya. "Total pembelian ketiga mesin itu sebesar € 8,3 juta yang diambil dari dana IPO," tambah Witjaksono.
Sedangkan satu mesinnya lagi sebesar US$ 3,5 juta, didapat dari pinjaman bank. Dana tersebut diambil dari dana IPO perseroan. Adapun dana tersebut sebesar Rp 445.14 miliar.
Witjaksono pun bilang, dengan dilakukannya ekspansi ini juga berpengaruh dengan bertambahnya proyek bagi perseroan. "Terhitung sampai Juni 2014 klien kami sudah mencapai 400 klien," terangnya. Sekedar tahu saja, dari 99,9% proyek perusahaan 70% berasal dari proyek kemasan makanan dan minuman. Sedangkan, sisanya berasal dari kosmetik, keramik, dan farmasi.
Selain itu, ia juga pernah mengatakan tahun depan akan membangun dua pabrik baru jika perusahaannya tak jadi diakuisisi. Yang pasti nilai akusisi dari pabrik itu nilainya sekitar Rp 300 miliar. Nilai itu lebih besar dibandingkan membangun satu pabrik baru yang membutuhkan dana sekitar Rp 200 miliar. "Kita masih belum tahu memilih yang mana," sambung Witjaksono.
Mengenai target sampai akhir tahun, Dwi Aneka menargetkan pendapatan bersih sebesar Rp 800 miliar. Itu berarti Dwi Aneka menargetkan pertumbuhan 55,9% dibanding tahun lalu sebesar Rp 513,12 miliar.
Tak hanya pendapatan perseroan saja yang mengalami pertumbuhan, laba Dwi Aneka pun mengalami hal yang sama. Terhitung hingga Juni 2014, perseroan mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp 55.06 miliar atau tumbuh 18,4% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang hanya sebesar Rp 46.49 miliar.
Setelah ditorehkannya pertumbuhan yang positif, Witjaksono pun yakin perusahaannya dapat mencapai target tahun ini yang sebesar Rp 800 miliar. Jumlah tersebut naik 55,9% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 513.12 milar.
Jika menilik lebih dalam laporan keuangan perseroan, di semester I-2014 portofolio perusahaan pun masih disumbang besar oleh percetakan offeset sebesar 60% atau Rp 251.15 miliar dari total penjualan. Kemudian sisanya, berasal dari karton gelombang sebesar Rp 167.05 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News